Berita

Ichsanuddin Noorsy/Net

Politik

Mudah Didikte Investor, Indonesia Kalah Lawan Keperkasaan Pasar

JUMAT, 05 OKTOBER 2018 | 21:47 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Indonesia kalah melawan keperkasaan pasar karena mudah didikte oleh investor global.

Begitu kata pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy menanggapi laporan World Bank East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2018 berjudul ‘Menjelajahi Ketidakpastian’.

Dalam laporan itu, disebutkan bahwa risiko pembiayaan utang berpotensi jadi akut untuk Indonesia dan Thailand. Sebab, nilai utang jangka pendek kedua negara mencapai 50 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 758,3 triliun dan 63 miliar dolar AS.


“Itu menunjukan begitu mudah Indonesia didikte oleh investor global. Dalam bahasa akademik ekonomi politik disebut negara kalah melawan daulat pasar,” ujar Ichsan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/10).

Ichsan menjelaskan, meski ada tiga lembaga pemeringkat utang internasional yang menyebut Indonesia masih layak sebagai tempat investasi yang baik, namun kondisi itu belum sepenuhnya bisa menjadi jaminan. Ini lantaran perekonomian Indonesia masih dalam kondisi yang rawan.

“Sesungguhnya kerentanan itu masih ada. Kerentanan makro sehingga imbal hasil pada obligasi berisiko pasar tinggi,” imbuhnya.

Dia menyebut bahwa tingkat kepercayaan internasional terhadap Indonesia belum sepenuhnya pulih. Hal itu disebabkan karena Indonesia lemah dalam menghadapi tatanan global.

“Perekonomian Indonesia selalu kalah dan akhirnya didikte oleh investor global,” tandasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya