Berita

Firman Subagyo/Net

Politik

Kampanye Di Sulteng Bisa Dilakukan Dengan Cara Lain

RABU, 03 OKTOBER 2018 | 22:14 WIB | LAPORAN:

Komisi II DPR RI meminta semua pihak tidak membesar-besarkan imbauan yang meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan aktivitas kampanye di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah.

"Persoalan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Semua pihak, baik itu KPU, parpol, pasangan capres dan Mendagri hanya masalah komunikasi antar mereka," kata anggota Komisi II Firman Soebagyo kepada wartawan, Rabu (3/10).

Politisi Partai Golkar itu memahami alasan KPU menolak permintaan banyak pihak untuk menghentikan kampanye sementara. Namun jika sampai dihentikan, maka KPU akan dipersalahkan karena ada keterlambatan pelaksanaan tahapan pemilu.


Menurut Firman, masih ada cara lain untuk melakukan kampanye tanpa perlu ramai-ramai atau hura-hura, yakni dengan menyesuaikan lokasi dan berkomunikasi dengan para caleg sekaligus mengampanyekan pasangan capres.

"Kalau mau melakukan kampanye tergantung dari kreativitas masing-masing saja bagaimana menyesuaikan dengan keadaan wilayah sekitarnya. Dan kalau bisa silakan jika ada yang ingin ikut serta membantu korban di sana bisa saling bahu membahu untuk meringankan beban saudara kita di Sulteng," paparnya.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa menghentikan tahapan kampanye Pemilu 2019 karena sudah menjadi amanat UU.

Hal itu menyikapi permintaan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal persiapan Pemilu dan Pilpres 2019 di Kota Palu dan Kabupaten Donggala sementara dihentikan karena terjadi bencana.

"Aturannya kampanye itu dimulai sejak tiga hari penetapan daftar caleg tetap sampai 13 April 2019. Kalau KPU diminta menghentikan kegiatan tidak mungkin,” kata Wahyu di Gedung KPU, Jakarta, Senin (1/10). [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya