Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Atasi Impor, Pemerintah Harus Bentuk Badan Pangan Nasional

MINGGU, 30 SEPTEMBER 2018 | 20:57 WIB | LAPORAN:

Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) mendesak pemerintah membentuk badan pangan nasional.

Berangkat dari keputusan impor beras yang menyulut polemik antar kementerian/lembaga.

"Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso tidak setuju karena merasa produksi dalam negeri mencukupi," kata Ketua Bidang Kajian Strategis dan Advokasi BPP PSPI Pipink A Bisma kepada wartawan, Minggu (30/9).


Di sisi lain, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan impor beras harus ditempuh karena untuk menstabilkan harga beras, memenuhi kebutuhan rakyat dan cadangan pangan nasional.

"Memang harus diakui stok beras pemerintah terbatas dan tidak lebih besar dari cadangan yang dimiliki swasta. Padahal, Bulog memiliki kapasitas pergudangan baik di pusat maupun daerah dengan total mencapai 3,7 juta ton beras. Oleh karena itu sisa kuota beras impor sebaiknya tidak tergesa-gesa dimasukan ke dalam negeri," jelas Pipink.

Untuk itu, PSPI mendesak pemerintah segera tetapkan stok pangan nasional. Terbentuknya badan pangan nasional diharapkan mampu menjaga stok beras nasional dengan aman tanpa harus melakukan impor.

"Pemerintah harus menetapkan stok yang dimiliki swasta menjadi cadangan pangan nasional. Yang sewaktu-waktu jika diperlukan dapat digunakan," tambah Pipink. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya