Berita

PKS/Net

Politik

Fahri Hamzah Sedih Kultur PKS Dirusak

MINGGU, 30 SEPTEMBER 2018 | 09:17 WIB | LAPORAN:

Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan pemecatan sejumlah kadernya, bahkan terakhir membubarkan pengurus wilayah.

Tindakan ini disebut-sebut sebagai ‘pembersihan’ terhadap loyalis Anis Matta.

Fahri Hamzah, salah satu pendiri PKS mengecam keras arogansi Presiden PKS Sohibul Iman tersebut, terutama pembekuan DPW Bali.


Fahri Hamzah menilai sejak PKS di bawah kendali pemimpin baru  terjadi perubahan yang menyayat hati.

"Yang terjadi di Bali (pembubaran  DPW Bali) adalah pembuktian sejak kepemimpinan baru di PKS, memang mereka membawa kultur  yang salah, kultur sepihak dan otoriter karena mereka selalu menganggap  pimpinan itu sama dengan partai. Sehingga kemauan pimpinan sama dengan kemauan partai," tegas Fahri Hamzah dalam pesan singkat yang diterima, Minggu (30/9).

Sementara  kader PKS, termasuk dirinya datang dengan segudang pemikiran baru. Salah satunya menginginkan agar kesalahan ini mulai disadari, mentalitas untuk menyamakan pimpin dengan partai itu adalah mentalitas yang keliru

"Baik keliru dalam demokrasi dan juga dalam agama.  Karenanya sejak mereka terpilih mereka selalu meminta ketaatan absolut, suruh orang mundur, mengganti orang seenaknya aja, memecat orang seenaknya aja, dan dengan pandangan seolah-olah itulah yang disebut dengan ketaatan, akhirnya yang tidak melakukan itu dipandang sebagai tidak taat dan membangkang kepada partai," kata Fahri Hamzah.

Padahal keinginan para kader tesebut menurutnya sangat manusiawi dan semua bisa didialogkan. Tapi sayangnya  jangankan untuk berdialog malah Sohibul Iman cs malah main pecat.

"Jangan kan kader di bawah orang yang selevel saya saja oleh mereka tidak suka diajak dialog dan dianggap kalau punya pandangan lain itu artinya Anda tidak setuju dengan keinginan partai dan anda dikeluarkan dan dipecat seenaknya saja," tandas Fahri. [jto]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya