Berita

Ibas/Net

Politik

Ibas Desak Pemerintah Serius Bangun Regulasi Penanganan Bencana

MINGGU, 30 SEPTEMBER 2018 | 01:03 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang rentan terkena bencana. Terlebih, gempa besar sebelumnya juga terjadi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Atas alasan itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendesak pemerintah, DPR RI, dan stakeholder terkait untuk membangun regulasi mitigasi penanganan bencana nasional.

"Mitigasi penanganan bencana nasional harus dilakukan secara serius, agar ke depan wilayah-wilayah lain di Indonesia yang berpotensi bencana siap meminimalisasi korban bencana alam," ujarnya lewat keterangan tertulis, Sabtu (29/9).


Putra bungsu Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mendesak agar seluruh kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperbaiki jalur darurat bencana baik dari laut dan udara.

"Kita juga mendorong Kemenhub) turut mempercepat pemulihan dan membuka jalur penyaluran bantuan, sehingga jika ada wilayah yang terisolasi dapat tersentuh bantuan," ungkapnya.

Ibas menambahkan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta mitra provider telekomunikasi juga harus memberikan perhatian serius membuka akses komunikasi warga agar terus bisa berkomunikasi dengan baik.

Sebab, dengan memulihkan jaringan komunikasi, Ibas yakin masyarakat Palu dan Donggala lebih cepat terbantu.

Sementara itu, Ibas juga mendesak Kementerian Sosial untuk bertindak cepat dalam pendistribusian bantuan sosial dan penanganan trauma korban pasca bencana.

"Warga butuh penanganan cepat dan tepat, saya minta cepat dalam pendistribusian bantuan dan penanganan trauma para korban pasca bencana," demikian Ibas. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya