Berita

Nasaruddin Umar/Net

Perempuan Hebat Di Dalam Al-Qur'an (32)

Menyingkap Misteri Maryam (2)

SABTU, 29 SEPTEMBER 2018 | 08:34 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

DALAM perspektif kristiani, ada yang mempertentang­kan atau memperhadap-hadapkan antara figur Hawa dan Maryam. Hawa dianggap figur yang mem­bumikan manusia dari lan­git kebahagiaan turun ke bumi penderitaan. Sedan­gkan Maryam sebaliknya, melahirkan Nabi Isa (oleh umat kristiani disebut Yesus Kris­tus), yang kemudian menjadi simbol pelan­gitan manusia. Ada juga kalangan yang ber­pandangan sebaliknya, menganggap Hawa dan Maryam adalah sepasang perawan yang saling melengkapi. Jika Hawa yang muncul dari Adam menjadi simbol kejatuhan manu­sia, maka Maria perawan suci yang melahir­kan Nabi Isa sebagai simbol kemenangan dan keterangkatan manusia ke langit atas. Melalui simbol kesucian dan kasih sayang Maryam, maka manusia akan menguasai dosa yang diwariskan oleh simbol Hawa, sang pembawa bencana dengan kekuataan­nya sebagai penggoda (temptator). Pemaha­man seperti ini melahirkan kelompok yang berpaham misoginis, sebuah paham yang membenci perempuan karena dianggap se­bagai faktor yang selalu melemahkan atau menurunkan martabat kemanusiaan.

Dalam literatur kekristenan dijelaskan, bahwa perempuan yang dimaksudkan di sini adalah Hawa yang telah tergoda dengan ular atau syaitan tersebut, dan akhirnya te­lah melanggar perintah Tuhan. Ayat-ayat da­lam Al Kitab cenderung memojokkan agama Kristen di mata kaum feminis. Tidak heran jika tidak sedikit buku-buku feminis terang-terangan menistakan Bibel, khususnya da­lam Kitab Kejadian. Wacana Hawa-Maryam seperti ini mengingatkan kita kepada konsep Maya dalam perspektif agama Hindu yang di­lukiskan sebagai "Divine Principle" yang be­rakar dari ketidakterbatasan Tuhan. Ia adalah penyebab Esensi Ilahiyah memancar keluar dari Diri-Nya ke dalam manifestasi.

Dalam pandangan ini, Maya adalah Hawa dan juga sekaligus Maryam. Ia merupakan simbol perempuan penggoda (seductive) tetapi sekaligus dan perempuan membe­baskan (pneumatic). Ia "descendent" (al-nu­zuli) tetapi sekaligus "ascendant" (al-su’udi). Ia mengasingkan (al-farq) tetapi sekaligus menyatukan kembali (al-jam'). Ia menghijab agar bisa berjuang memanifestasikan segala potensi Kebaikan Sang Agung (the Supreme Good), tetapi juga menyingkapkan-Nya, agar ia memanifestasikan kebaikan yang lebih baik. Tentu saja akan muncul berbagai aki­bat yang muncul dari dosa yang diadreskan kepada Hawa, akan tetapi kesucian dan ke­muliaan Maryam secara total akan mengha­puskan dosa Hawa. Dalam sudut pandang seperti ini, Eksistensi dan puncak keilahian, tidak akan ada ambiguitas lagi, dan kejaha­tan (evil) akan menjadi terhapus. Pada pun­caknya, apapun selain dari al-Ashl al-Ilahi (The Divine Principle) hanyalah "penampilan"; hanya Al-Haq yang benar-benar Real, dan maka itu Hawa secara tak terbatas telah di­maafkan dan mendapat kemenangan dalam Maryam.


Hubungan antara dua aspek feminim ini tidak hanya sebuah hubungan reciprocal di mana dosa Hawa dalam konteks projeksi cosmoginis untuk bergerak ke arah ketiadaan yang menyebabkan Maya terlihat ambigu, tetapi ambiguitas ini adalah relatif. Pandan­gan seperti ini tidak akan mencitranegatifkan Maryam. Bahkan Maryam akan secara total menghapuskan dosa Hawa, atau paling tidak akan saling menutupi kelemahan satusama lain. Dari sudut pandang Eksistensi dan Pun­cak KeIahian, tidak akan ada ambiguitas lagi karena dan pada sisi lain kejahatan (evil) akan menjadi hilang. Akhirnya apapun selain dari Al-Ashl al-Ilahi (the Divine Principle) han­yalah merupakan manifestasi (tajalli) Yang Maha Esa. Allahu a'lam.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya