Raksasa sosial media Facebook dalam sebuah pernyataan menjeaskan bahwa hampir 50 juta penggunanya diserang dan lolos celah keamanan.
Pihak perusahaan itu mengatakan penyerang dapat mengeksploitasi kerentanan dalam fitur yang dikenal sebagai "View As" untuk mengendalikan akun orang.
Pelanggaran itu ditemukan awal pekan ini. Pihak Facebook pun telah melaporkan hal ini kepada pihak berwenang.
Wakil Presiden Facebook Guy Rosen mengatakan dalam pernyataan bahwa masalah tersebut telah ditangani. Semua akun yang terpengaruh telah disetel ulang, serta 40 juta akun launnya telah diberi proteksi lebih sebagai langkah pencegahan.
Facebook sendiri saat ini diketahui memiliki lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan.
Perusahaan telah mengkonfirmasi bahwa pelanggaran itu akan memungkinkan peretas untuk masuk ke akun lain yang menggunakan sistem Facebook, yang jumlahnya banyak. Hal ini berarti, situs utama lainnya, seperti AirBnB dan Tinder, mungkin juga terpengaruh.
Dimuat
BBC, pihak Facebook telah melaporkan masalah ini kepada regulator data Irlandia, di mana anak perusahaan Facebook di Eropa berbasis.
Sebagai langkah lanjutan, pihak Facebook mengatakan pengguna diminta untuk
log-in ulang tanpa perlu mengubah kata sandi mereka.
Karena kami baru saja memulai penyelidikan, kami belum menentukan apakah akun ini disalahgunakan atau informasi apa pun diakses. Kami juga tidak tahu siapa di balik serangan ini atau di mana mereka berada," sambungnya.
"Privasi dan keamanan orang luar biasa penting, dan kami menyesal ini terjadi," tambah Rosen.
Perusahaan telah mengkonfirmasi bahwa pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan chief operating officernya Sheryl Sandberg termasuk di antara 50 juta akun yang terpengaruh.
[mel]