Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi: Apa Ada PKI Balita? Ya Jangan Seperti Itulah

JUMAT, 28 SEPTEMBER 2018 | 05:37 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk menghindari fitnah, saling mencela dan saling menjelekkan khususnya pada tahun politik sekarang ini.

"Itu bukan nilai-nilai agama yang kita anut, itu bukan nilai-nilai etika yang kita miliki loh, hati-hati. Jangan sampai saling fitnah, saling mencemooh, saling menjelekkan," Jokowi sapaan akrabnya saat memberikan menyerahkan 4.000 sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Pemancar RRI, Cimanggis, Kelurahan Cisalak, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (27/9).

Jokowi memberi contoh fitnah yang menyebut dirinya PKI di media sosial. Padahal, dia menjelaskan, saat PKI dibubarkan tahun 1965 dirinya baru berumur empat tahun. Artinya, masih balita.

"Apa ada PKI balita? Ya jangan seperti itulah," ujarnya seperti dilansir dari laman Setkab.

Meski demikian, menurut Jokowi, ada yang percaya dengan fitnah tersebut, karena terus-menerus disampaikan, sehingga dianggap sebagai sebuah kebenaran.

"Kalau saya difitnah-fitnah ini sabar-sabar saja, sudah biasa, sudah makanan sehari-hari. Tapi hati-hati yang fitnah, hati-hati yang mencela, hati-hati yang sudak mencemooh ya kan," ucapnya.

Jokowi mengemukakan, Indonesia ini diberi anugerah oleh Allah SWT anugerah berbeda-beda agama, berbeda-beda suku, berbeda-beda adat, berbeda-beda tradisi, dan berbeda-beda budaya.

"Berbeda-beda semuanya. Itu sudah sunnatullah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia," ujarnya.

Oleh sebab itu, Jokowi mengajak semua umat untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah. Dia mengingatkan, sebagai saudara sebangsa dan se tanah air, aset terbesar bangsa ini adalah persatuan dan kerukunan.

"Jangan sampai, saya titip jangan sampai karena pilihan walikota, karena pilihan bupati, karena pilihan gubernur, karena pilihan presiden kita menjadi kelihatan terbelah-belah. Enggak boleh. Kita adalah saudara semuanya," tegasnya.

Jokowi mempersilakan jika ada pilihan, pilih yang terbaik, sesudah itu rukun kembali. "Jangan antartetangga enggak saling sapa, antarteman di majelis taklim tidak saling sapa karena perbedaan pilihan, jangan sampai," tuturnya.

Jangan sampai karena pilihan tidak merasa sebagai saudara sebangsa se tanah air.

"Silakan mau pilih siapa, silakan tapi lihatlah kalau mau memilih walikota, memilih bupati, memilih gubernur, memilih presiden. Dilihat visinya seperti apa, ini adu program, adu ide, adu gagasan jangan adunya adu fitnah. Lihat prestasinya apa, lihat rekam jejaknya, track record-nya speperti apa, dilihat semuanya," terangnya.

Jadi, lanjut Jokowi, pilihan harus jelas dan bukan memilih karena fitnah, karena cemooh, karena cela-mencela, tidak seperti itu. "Itu bukan etika Indonesia, itu bukan nilai-nilai agama kita yang kita anut," tutupnya. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya