Berita

Foto/RMOL

Politik

PDIP Suplai Masukan Visi Misi Jokowi Di Bidang Kemaritiman

KAMIS, 27 SEPTEMBER 2018 | 14:18 WIB | LAPORAN:

Untuk memperkuat visi misi capres-cawapres Joko Widod-Ma'ruf Amin di bidang kelautan dan kemaritiman, DPP PDI Perjuangan menggelar focus group discussion (FGD). Hal itu untuk menemukan pembumian lebih jauh dari visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang digagas Jokowi.

Acara yang mengangkat tema "Akselerasi Industri 4.0 Berbasis Produk Kelautan dan Perikanan Indonesia", itu digelar di kantor DPP PDI Perjuangan, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (27/9).

Acara dibuka Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kemaritiman Rokhmin Daruri.


Hadir sebagai pembicara, di antaranya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara. Sejumlah kepala daerah di wilayah pesisir dari PDI Perjuangan juga hadir sebagai peserta. Di antaranya Walikota Baubau, Bupati Pulau Buru, Bengkalis, Halmahera Barat, Rokan Hilir, dan Walikota Bandar Lampung.

Dalam pernyataannya mewakili Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa bangsa Indonesia dahulu dikenal sebagai bangsa maritim. Kerajaan-kerajaan di Nusantara sudah menguasai lautan hingga bisa menguasai wilayah-wilayah di luar Indonesia masa kini.

Orientasi kemaritiman itu lalu menghilang di era sebelum Presiden Jokowi. Setelah 71 tahun merdeka, Jokowi muncul sebagai pemimpin yang menetapkan visi Poros Maritim Dunia yang masuk ke Nawacita.

Kini, jelang pilpres 2019, Jokowi berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin menyiapkan visi misi dalam Nawacita II. Karena PDI Perjuangan sebagai pilar pendukung paslon 01 itu, maka dirasa perlu menyampaikan gagasan-gagasan konkret yang nanti terintegrasi dengan kebijakan pemerintahan.

"Karena itulah nanti FGD ini memberikan masukan kepada tim visi misi Jokowi terhadap agenda-agenda prioritas di bidang kelautan tersebut," kata Hasto.

Dikatakan, arah PDIP adalah mempertajam bagaimana ideologi Pancasila dibumikan melalui visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utamanya. Sebab itu, para kepala daerah yang diusung PDIP diwajibkan bekerja mendukung program Poros Maritim Dunia.

"PDIP mengambil inisiatif kepala daerah di daerah pesisir diwajibkan untuk menjalankan upaya pemberdayaan nelayan melalui budidaya kelautan dan lainnya," tukas Hasto.

Sementara Rokhmin Dahuri menyatakan melalui diskusi itu, pihaknya akan merumuskan program kerja nyata yang bisa dilakukan hingga Maret tahun depan. Tujuannya mem-back up dan mem-boosting program kemaritiman Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sejauh ini, kata Rokhmin, setidaknya sudah ada 11 poin yang sudah diinventarisasi sebagai hal yang harus dikerjakan di bidang kemaritiman.

Pertama, peningkatan kesejahteraan nelayan yang meliputi kemudahan perizinan usaha tangkap ikan‎: pembentukan koperasi nelayan untuk sarana produksi murah serta untuk pengolahan hingga pemasaran produk nelayan.

"Lalu memikirkan mata pencaharian nelayan ketika masa paceklik ikan, mengusahakan rumah dan perumahan berkualitas yang murah, dan memberikan ‎pendidikan, pelarihan dan penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas nelayan," ujar Rokhmin.

Kedua, revitalisasi usaha perikanan budidaya demi meningkatkan produktivitas, efisiensi, daya saing, dan keberlanjutan. Disertasi pembentukan manajemen rantai pasok terpadu. Ketiga, melakukan ekstensifikasi usaha perikanan budidaya di kawasan perairan baru.

Keempat, lanjut Rokhmin, mengembangkan usaha perikanan budidaya dengan spesies-spesies baru yang secara ekonomi diterima pasar dunia.
Kelima, mengembangkan usaha menjual sarana produksi perikanan diserta pengembangan basis-basis pengolahan produknya. Keenam, revitalisasi pengolahan ikan tradisional (ikan asin, ikan kering, ikan asap), supaya produknya berdaya saing dan kompetitif di pasar dunia.

Ketujuh, mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan modern seperti tempura, surimi based product, pengalengan, dan lain-lain.
Kedelapan, melatih generasi milenial untuk menjadi pemandu wisata bahari semacam snorkeling, diving, sailing, dan surfing.

Kesembilan, membangun dan mengoperasikan home stays yang bersih, sehat, nyaman, indah, aman, dan mempesona. Kesepuluh, revitalisasi pelayaran rakyat supaya lebih kompetitif di era industri 4.0.

"Kesebalas, mengembangkan usaha transportasi laut," imbuhnya.

Kata Rokhmin, dengat peta jalan pembangunan kemaritiman seperti itu, maka Indonesia tidak hanya akan menjadi negara maritim yang sejahtera. "Tapi juga akan menjadi negara besar, maju, adil, ‎makmur, dan berdaulat, serta sebagai Poros Maritim Dunia dalam waktu tidak terlalu lama. 2030 atau 2045," pungkas Rokhmin. [lov]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya