Berita

Mardani Ali Sera/RMOL

Politik

Pertarungan Pilpres Ada Pada Komunikasi Medsos Berbasis Big Data

Tim Prabowo-Sandi Optimalkan Strategi Ini
RABU, 26 SEPTEMBER 2018 | 05:53 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pilpres 2019 akan menjadi ajang pertarungan memperebutkan pemilihan milenial. Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera mengatakan, akan terjadi pertarungan strategi komunikasi melalui media sosial berbasis big data.

"Oleh karena itu, pemanfaatan strategi komunikasi melalui sosial media berbasis big data akan sangat jauh lebih efektif dan optimal selain strategi komunikasi konvensional," sebut Mardani dalam keterangannya kepada redaksi, Rabu (26/9).

Dia mencontohkan betapa efektifnya pemanfaatan kampanye berbasis big data pada Pilpres AS tahun 2016.


"Donald Trump menyewa jasa Cambridge Analitical yang berhasil mengalahkan Hillary Clinton karena memanfaatkan kebocoran data 50 juta pengguna Facebook dan melakukan micro campaign," ujar Mardani.

Selanjutnya, politisi muda PKS itu mengatakan efektifnya pemanfaatan kampanye berbasis big data juga terjadi di Britania Raya.

"Kisah kemenangan kubu Pro Brexit dalam refrendum tahun 2016 dimana Boris Johnson memanfaatkan isu yang sangat spesifik tentang Curry House (Rumah Kari). Setidaknya ada 600 ribu pemilih berlatar belakang IPB (India, Pakistan dan Bangladesh)," lanjut Mardani.

Lebih jauh inisiator gerakan #2019GantiPresiden itu mengatakan, di Indonesia sendiri pemanfaatan big data sudah mulai dimanfaatkan saat Pilkada DKI 2017 lalu. Kampanye melaui sosial media kian dirasakan pengaruhnya sejak liberalisasi di sektor komunikasi.

Mardani juga menjelaskan bagaimana bisa viral dan kokohnya tagar 2019 Ganti Presiden menjadi sebuah contoh lain betapa powerfull-nya peranan sosial media, dari sebuah seruan melalui sosial media dapat berubah menjadi sosial movement hampir di seluruh daerah di Indonesia dan juga beberapa negara lain.

"Reach #2019GantiPresiden awal September saja sudah menjangkau 600 juta akun sosual media," ucap Mardani.

Sadar akan hal itu, Mardani mengatakan, Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi dengan kesadaran akan mengoptimalkan strategi komunikasi melalui sosial media berbasis big data untuk menjangkau pemilih dengan cerdas dan kokoh menyasar segmen dengan peta yang jelas.

"Kami yakin dengan izin Allah #2019GantiPresiden," pungkasnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh We Are Social yang bekerjasama dengan Hootsuite, menyebutkan bahwa ada 130 juta orang Indonesia yang terbilang aktif di media sosial. Laporan We Are Social mengungkapkan bahwa total populasi Indonesia mencapai 265,4 juta jiwa, sedangkan pengguna internetnya setengah dari populasi, yakni sebesar 132,7 juta.

Bila dilihat dari jumlah pengguna internetnya, maka bisa dibilang seluruh pengguna internet di Indonesia sudah mengakses medsos. We Are Social mengatakan 132,7 juta pengguna internet, 130 juta diantaranya pengguna aktif di medsos dengan penetrasi 49 persen.

Sedangkan dari jumlah perangkat, We Are Social mengatakan unique mobile users menyentuh angka 177,9 juta dengan penetrasi 67 persen.

Fakta lainnya, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu untuk berselancar di internet dengan berbagai perangkat hingga 8 jam 51 menit. Sementara, rata-rata berkecimpung di medsos dengan berbagai perangkat hingga tiga jam 23 menit.

Mengenai kecepatan koneksi internet, We Are Social mengatakan rata-rata kecepatan untuk fixed broadband mencapai 13,79 Mbps dan rata-rata kecepatan untuk mobile broadband mencapai 9,82 Mbps.

Platform medsos yang paling digandrungi oleh orang Indonesia, di antaranya YouTube 43 persen, Facebook 41 persen, WhatsApp 40 persen, Instagram 38 persen, Line 33 persen, BBM 28 persen, Twitter 27 persen, Google+ 25 persen, FB Messenger 24 persen, LinkedIn 16 persen, Skype 15 persen, dan WeChat 14 persen. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya