Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
Melesetnya target pemerintah dalam menjaga rasio utang terhadap PDB dari target 29 persen dipengaruhi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Lebih tingginya capaian dari target walaupun mengindikasikan adanya pembengkakan rasio utang terhadap PDB sebaiknya tidak perlu terlalu dipermasalahkan.
Pengamat ekonomi Assyifa Szami Ilman menjelaskan, capaian rasio utang terhadap PDB sebesar 30,31 persen masih jauh di bawah batas 60 persen yang ditetapkan UU Keuangan Negara. Secara perundang-undangan, masih terdapat ruang bagi pemerintah untuk berutang melalui penerbitan instrumen utang seperti Surat Berharga Negara (SBN).
"Adanya utang tidak selamanya perlu dipandang negatif, asal pemerintah memiliki manajemen yang baik dalam pengelolaannya. Berkaca pada kondisi keseimbangan anggaran yang masih defisit, utang menjadi instrumen yang praktis untuk menutup kebutuhan negara dan pada akhirnya dapat memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
UPDATE
Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00