Berita

Aboebakar Alhabsy/RMOL

Politik

DPR Minta Kapolri Usut Aksi Respresif Aparat Di Bengkulu Dan Medan

JUMAT, 21 SEPTEMBER 2018 | 16:05 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kapolri Jenderal Tito Karnavian diminta untuk mengusut pembubaran aksi mahasiswa di Bengkulu dan Medan yang dilakukan secara represif oleh polisi.

Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsy dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Jumat (21/9).

"Pembubaran kegiatan aksi mahasiswa yang represif seperti di Bengkulu dan Medan kemarin seharusnya tak perlu terjadi. Saya minta Kapolri mengusut persoalan ini apakah memang prosedur pengamanan aksi telah sesuai dengan protab," kata Aboebakar.


Lebih lanjut Politisi PKS ini menyoroti unjuk rasa massa pro dan kontra pemerintahan Jokowi di Medan diwarnai bentrok, Kamis (20/9). Menurutnya polisi tidak boleh bias menghadapi kejadian seperti ini.

"Apalagi pada aksi di Medan terdapat dua kubu yang sedang menjalankan aksi, terdapat kesan aparat melindungi salah satu kubu dan represif terhadap kubu lain. Tentunya ini harus dipertanggung jawabkan ke publik dengan baik," kata Aboebakar.

Legislator dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan I ini juga menyayangkan tindakan represif polisi. Menurutnya apa yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah hak konsitusional mereka.

"Saya sangat menyayangkan jika aparat membubarkan aksi mahasiwa secara represif. Apa yang dilakukan oleh mahasiswa adalah menyampaikan pendapat yang merupakan hak konstitusional. UUD 1945 menjamin hak tersebut dan kepolisian memiliki kewajiban untuk melakukan pengamanan," kata Aboebakar.

Terjadi aksi Mahasiswa di Bengkulu, Selasa (18/9) Dan Medan, Kamis (20/9). Aksi Mahasiswa ini mengkritisi kinerja pemerintah pusat terkait persoalan sektor ekonomi. Peserta aksi menuntut stabilisasi nilai tukar rupiah, peningkatan ekspor dan mengurangi impor.

Selain itu, mereka juga menuntut perbaikan harga jual komoditas pertanian, serta optimalisasi peran lembaga pemerintahan. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya