Berita

Rizal Ramli/RMOL

Politik

Rizal Ramli Minta Jokowi Berani Lawan Kartel Pangan

JUMAT, 21 SEPTEMBER 2018 | 01:08 WIB | LAPORAN:

Keran impor yang dibuka Kementerian Perdagangan di tengah ketersediaan beras dalam negeri akibat permainan kartel pangan.

Pengaruh para pencari rente ekonomi membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berkutik menghadapi desakan impor pangan.

"Kebijakan impor muncul di saat musim panen. Ini sistem yang kejam sekali. Para kartel menguasai seluruh komoditas terkait kebijakan impor yang muncul ini," jelas ekonom senior Indonesia DR. Rizal Ramli dalam diskusi bertajuk 'Polemik Impor Beras' di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/9).


Dia menjelaskan, struktur pasar di Indonesia diciptakan oleh kartel. Di mana, pada saat petani panen kartel pangan akan menurunkan harga impor sehingga harga jual petani jatuh. Sebaliknya jika tidak panen maka harga kembali dinaikkan.

"Ini yang membuat harga-harga pangan dari petani menjadi jatuh. Begitu tidak panen, harga kembali digenjot naik. Jadi petani tidak untung malah buntung. Konsumen menjadi sangat dirugikan. Ini terjadi di banyak komoditas pangan. Kami minta pemerintah benahi sistem kartel ini," papar Rizal.

Dia mencontohkan perbedaan harga beras di Thailand yang hanya Rp 6.000 per liter dan sekitar Rp 7.000 ketika sampai di Indonesia.

"Namun di dalam negeri harga beras mencapai Rp 10 ribu per liter," kata Rizal.  

Untuk itu, dia menyarankan jika Presiden Jokowi mau berada di pihak rakyat dan mendapat dukungan kembali maka harus berani melawan sistem kartel pangan.

Rizal memastikan bahwa keuntungan yang didapat kartel pangan sangat luar biasa, bahkan bisa membeli sejumlah stasiun televisi nasional.

"Jokowi pidato akan hapus kartel mafia. Tapi begitu Pak Jokowi berkuasa, orang-orangnya ditempel," imbuh menko perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya