Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan Fayakhun Andriadi.
Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, keponakan Setya Novanto membantah pernah menerima 500 ribu dolar Singapura dari bekas anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi.
"Waktu itu pernah jual beli motor. Antara 2013-2014 Fayakhun beli motor, Rp 390 jutaan dibayar cash yang antar Agus (Gunawan)," kata Irvanto ketika bersaksi pada sidang perkara Fayakhun di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Fayakhun menjadi terdakwakasus suap pembahasan anggaran proyek Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada APBN Perubahan 2016.
Hakim Franky Tambuwun sempat menanyakan uang 500 ribu dolar Singapura untuk kegiatan Rapimnas Partai Golkar kepada Irvanto. Uang diserahkan lewat Agus Gunawan, staf Fayakhun. Asal uang itu "Tidak pernah Yang Mulia. Seingat saya tidak pernah," kata Irvan.
Hakim lalu membacakan isi BAP Irvanto ketika diperÂiksa penyidik KPK. "Ya saya masih bisa mengenali Saudara Agus Gunawan dan mendaÂpat penjelasan dari dia bahwa dia pernah disuruh Fayakhun untuk memberjkan uang keÂpada saya 500 ribu dolar Singapura di showroom saya di Kemang. Dari penjelasan dan kronoligis Agus saya bisa menarik kesimpulan bahwa Agus bisa jelaskan secara detil proses pemberian uang kepada saya dan saya yakini bahwa apa yang disampaikan Agus benar adanya. Sehingga benar saya pernah terima uang dari Agus sebesar 500 ribu dolar Singapura."
Menurut Irvan, pemberian uang dari Agus tidak ada sangkut pautnya dengan Rapimnas Golkar. "Agak rancu pemberian uang untuk pembelian motor. Tapi kalau yang 500 ribu dolar Singapura saya enggak pernah terima uang dari Agus untuk diserahkan kepada Setya Novanto. Di BAP urutan ceritanya benar tapi engÂgak pernah terima 500.000 dolar Singapura. Yang saÂya terima adalah pertama Rp 390 juta dan kedua Rp 300 juta rupiah," elaknya.
Hakim kembali memÂbacakan BAP Irvan yang mengaku pernah terima uang 500 ribu dolar Singapura naÂmun lupa tanggalnya. "Saya hanya ingat Agus pernah datang ke showroom saya di Kemang sendirian. Saya panggil Agus ke ruang kanÂtor. Agus kemudian serahkan tas selempang berwarna hitam. Dia bilang Pak ini ada titipan dari Pak Fayakhun tolong dicek. Kemudian tas saya buka dan saya lihat ada bungkusan uang 5 gepok toÂtal 500 ribu dolar Singapura. Saya bilang oke."
"Maksud saya waktu itu adalah uang yang Rp 390 dan Rp 300," Irvan berkilah. ***