Berita

Nasaruddin Umar/Net

Perempuan Hebat Di Dalam Al-Qur’an (25)

Belajar dari Ketegaran Siti Asiyah

KAMIS, 20 SEPTEMBER 2018 | 08:41 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

PEREMPUAN yang paling dipuji di dalam Al-Qur'an ternyata Istrinya Fir'aun (im­raah Fir'aun). Istri Fir'aun yang lebih dikenal dengan nama Siti Asiyah adalah so­sok perempuan yang betul-betul tegar. Ia bukan hanya sabar bertahan di samping kekejaman yang dilakukan suaminya sebagai raja diraja yang mengklaim diri sebagai Tuhan, tetapi ia juga mampu mem­bangun sebuah kepribadian utuh, yang oleh Al­lah Swt diidealkan sebagai perempuan yang beriman tangguh, sebagaimana dinyatakan da­lam ayat: Dan Allah membuat istri Fir’aun pe­rumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, bangunlah un­tukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatan­nya dan selamatkanlah aku dari kaum yang la­lim," (Q.S. al-Tahrim/66:11). Bahkan di dalam Al-Qur’an disebut sebagai perempuan pengen­dali istana dan mampu mempengaruhi kebijakan suaminya yang dikenal sebagai orang yang amat berbahaya karena amat kejam.

Contoh ketegaran dan kekuatan pengaruh Siti Asiyah ialah keberaniannya membawa bayi laki-laki masuk ke dalam istana, sementara suaminya menginstruksikan kepada pasukan khususnya untuk membunuh semua bayi la­ki-laki. Ia dengan tenang mampu memberikan pengertian kepada suaminya terhadap kehad­iran bayi laki-laki yang digendongnya sendi­ri, sebagaimana diabadikan dalam Al-Qur’an: "Dan berkatalah istri Fir’aun: "(Ia) adalah pe­nyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Jangan­lah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia men­jadi anak", sedang mereka tiada menyadari". (Q.S. al-Qashash/28:9). Mendengarkan alasan itu, maka Fir'aun luluh hati dan logikanya un­tuk menerima kehadiran bayi laki-laki di pelu­kannya. Mengubah pandangan suami secara radikal sekaliber Fir’aun tidak gampang. Ke­nyataan ini mampu dilakukan Siti Asiyah, yaitu mengubah pandangan suaminya yang tadinya benci menjadi cinta terhadap bayi laki-laki.

Bukan hanya satu contoh, banyak contoh lain yang ditampilkan Siti Asiyah tetap tegar di dalam "istana iblis". Kemampuan Siti Asiyah memupuk dan mempertahankan keimanan­nya terhadap Tuhan Yang Maha Esa di samp­ing suaminya yang dikenal sebagai raja kejam, bahkan mengklaim diri sebagai Tuhan. Sedikit saja salah sewaktu-waktu nyawa Siti Asiyah bisa melayang konyol. Bisa dibayangkan, men­jadi pendamping 24 jam tokoh sesadis Fir’aun seperti apa. Namun justru di situ tampil sosok figur yang istiqamah, yang konsisten berusaha tegar memelihara keutuhan imannya bahwa tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Kuasa.


Di mata Fir'an, Istrinya, Siti Asiyah bukan hanya kecantikannya yang membuatnya ter­tarik. Mungkin di Mesir banyak perempuan lain yang tidak kalah cantiknya tetapi Fir’aun tetap konsisten hanya satu perempuan yang boleh menjadi permaisurinya di istana, yaitu Siti Asi­yah. Bagi Fir'aun, Siti Asiyah bukan hanya can­tik tetapi cerdas dan berwibawa. Dia sosok penurut tetapi kritis. Dengan segala ketegaran dan sekaligus menjadi kelemahan Fir'aun, Siti Asiyah adalah sosok perempuan yang mampu mengisi ruang akal dan ruang batinnya. Sosok ini sulit ditemukan di dalam kehidupan Fir’aun. Lamanya hidup Nabi Musa di lingkungan ista­na Fir'aun tentu berkat kecerdasan sang Istri. Bagaimana ia mampu memanaj istana sehing­ga seorang bayi yang kemudian menjadi Nabi Musa bisa hidup tenang menjalani masa keka­nak-kanakan sampai usia remaja di istana. Ten­tu ini bukan sesuatu yang mudah. Tidak mung­kin hal ini terjadi tanpa ada seorang figur istana yang berwibawa dan cerdas, dan itulah Siti Asi­yah yang dijamin istana surga oleh Allah Swt, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi (li­hat artikel terdahulu). Seperti apapun kebobro­kan seorang suami tidak mesti menjadi pengha­lang bagi seorang Istri untuk mempertahankan keimanan dan kesalehan, seperti yang ditunjuk­kan Siti Asiyah. Sebaliknya, sebobrok apapun seorang Istri tidak mesti menjadi penghalang untuk menjadi suami yang saleh seperti yang ditunjukkan Nabi Lut dan Nabi Shalih As. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya