Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
PEREMPUAN yang paling dipuji di dalam Al-Qur'an ternyata Istrinya Fir'aun (imÂraah Fir'aun). Istri Fir'aun yang lebih dikenal dengan nama Siti Asiyah adalah soÂsok perempuan yang betul-betul tegar. Ia bukan hanya sabar bertahan di samping kekejaman yang dilakukan suaminya sebagai raja diraja yang mengklaim diri sebagai Tuhan, tetapi ia juga mampu memÂbangun sebuah kepribadian utuh, yang oleh AlÂlah Swt diidealkan sebagai perempuan yang beriman tangguh, sebagaimana dinyatakan daÂlam ayat: Dan Allah membuat istri Fir’aun peÂrumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, bangunlah unÂtukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatanÂnya dan selamatkanlah aku dari kaum yang laÂlim," (Q.S. al-Tahrim/66:11). Bahkan di dalam Al-Qur’an disebut sebagai perempuan pengenÂdali istana dan mampu mempengaruhi kebijakan suaminya yang dikenal sebagai orang yang amat berbahaya karena amat kejam.
Contoh ketegaran dan kekuatan pengaruh Siti Asiyah ialah keberaniannya membawa bayi laki-laki masuk ke dalam istana, sementara suaminya menginstruksikan kepada pasukan khususnya untuk membunuh semua bayi laÂki-laki. Ia dengan tenang mampu memberikan pengertian kepada suaminya terhadap kehadÂiran bayi laki-laki yang digendongnya sendiÂri, sebagaimana diabadikan dalam Al-Qur’an: "Dan berkatalah istri Fir’aun: "(Ia) adalah peÂnyejuk mata hati bagiku dan bagimu. JanganÂlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menÂjadi anak", sedang mereka tiada menyadari". (Q.S. al-Qashash/28:9). Mendengarkan alasan itu, maka Fir'aun luluh hati dan logikanya unÂtuk menerima kehadiran bayi laki-laki di peluÂkannya. Mengubah pandangan suami secara radikal sekaliber Fir’aun tidak gampang. KeÂnyataan ini mampu dilakukan Siti Asiyah, yaitu mengubah pandangan suaminya yang tadinya benci menjadi cinta terhadap bayi laki-laki.
Bukan hanya satu contoh, banyak contoh lain yang ditampilkan Siti Asiyah tetap tegar di dalam "istana iblis". Kemampuan Siti Asiyah memupuk dan mempertahankan keimananÂnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa di sampÂing suaminya yang dikenal sebagai raja kejam, bahkan mengklaim diri sebagai Tuhan. Sedikit saja salah sewaktu-waktu nyawa Siti Asiyah bisa melayang konyol. Bisa dibayangkan, menÂjadi pendamping 24 jam tokoh sesadis Fir’aun seperti apa. Namun justru di situ tampil sosok figur yang istiqamah, yang konsisten berusaha tegar memelihara keutuhan imannya bahwa tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Kuasa.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
UPDATE
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31