Berita

Fahri Hamzah/Net

Politik

Fahri Hamzah: Impor Beras Bisa Jadi Ancaman Pertahanan Negara

KAMIS, 20 SEPTEMBER 2018 | 08:32 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Impor pangan boleh dilakukan oleh pemerintah. Tapi, ada syarat khusus yang harus dipenuhi, yaitu apabila kecukupan produksi nasional dan cadangan pangan pemerintah kurang.

Begitu kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menanggapi polemik impor pangan yang dilakukan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Dalam hal ini, Fahri menyayangkan ketiadaan data tentang jumlah produksi dan cadangan pangan pemerintah.

“Surplus atau minus? di pihak pemerintah sendiri data tak pernah padu,” ujarnya dalam akun Twitter @fahrihamzah, Rabu (19/9).


Menurutnya, publik dibuat bingung dengan perbedaan pendapat antara Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Urusan Logistik (Bulog), dan Kementerian Perdagangan. Padahal ketiganya merupakan ujung tombak ketahanan pangan dalam negeri.

“Terjadi perbedaan antara menteri yang bertugas menjaga produksi, otoritas yang bertugas sebagai pembeli dari hasil produksi masyarakat, dan menteri yang berdagang. Padahal sebetulnya bertugas dengan pertimbangan kepentingan nasional,” urainya.

Fahri mengatakan, masalah pangan bukan sekadar masalah statistik, tapi juga telah merambah ke politik ekonomi pangan, bahkan turut berpengaruh pada pertahanan negara.

“Ketidakpastian beras adalah ketidakpastian stabilitas dan daya tahan nasional. Ini serius,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa pangan bisa menjadi ancaman non tradisional dan non kovensional bagi pertahanan negara. Bukan hanya dalam masalah ketersediaan, tapi juga dalam perang dagang komoditas.

“Karena itu, isu impor beras dan mafia impor ini dapat dikategorikan kepada isu keamanan nasional,” lanjut Fahri.

Dia kemudian menguraikan bahwa pemaksaan pembukaan kran impor pangan akan membawa kenaikan inflasi, keresahan petani, dan runtuhnya kedaulatan pangan.

“Ini menunjukan rapuhnya kedaulatan nasional akibat bolongnya pertahanan negara nir militer. Entahlah kita sedang bertahan? Menyerang atau bunuh diri?” tukasnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya