Berita

Ilustrasi/Net

Politik

PDIP: Cuma Modal Nyanyi, Oposan Jokowi Tak Berkualitas

KAMIS, 20 SEPTEMBER 2018 | 07:49 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Oposisi yang berkualitas sangat diperlukan dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Namun memang, menjadi oposisi yang menjalankan fungsi checks and balances terhadap pemerintah berkuasa tidaklah mudah.

Demikian disampaikan politisi PDI Perjuangan, Charles Honoris. Politisi PDIP ini melihat jenis oposisi berkualitas itu tidak tampak pada oposisi pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

“Jadi oposisi tidak bisa cuma modal nyanyi,” kata Charles menanggapi kicauan Waketum Gerindra, Fadli Zon, yang mengubah lirik lagu ‘Potong Bebek Angsa’ dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (20/9).


Charles membandingkan peran oposisi dalam pemerintahan Jokowi saat ini, dengan yang dilakukan PDI Perjuangan saat pemerintahan SBY dulu.

“Pada 2013, untuk membuktikan bahwa kebijakan SBY menaikkan harga BBM itu salah, PDI Perjuangan sampai merangcang APBN-P tandingan,” kata Charles.

Lewat postur APBN-P 2013 tandingan itu, kata Chareles, PDI Perjuangan membuktikan bahwa terdapat sumber-sumber lain dari anggaran negara untuk menutup subsidi, tanpa harus menaikkan harga BBM.

“Bahkan dari perhitungan tersebut, PDI Perjuangan sampai merilis harga BBM tandingan,” ujar Caleg DPR untuk Dapil Jakarta III ini.

Charles mengatakan, apa yang dilakukan PDI Perjuangan saat itu adalah wujud komitmen Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menghadirkan oposisi yang berkualitas, demi demokrasi yang juga berkualitas.

“Di awal pemerintahan SBY, kita tahu Ibu Megawati menolak tawaran agar PDI Perjuangan gabung pemerintahan, dan komitmen menjadi partai penyeimbang itu dijalankan dengan baik,” ujarnya.

Menurut Charles, kerja-kerja oposisi berkualitas yang dilakukan PDI Perjuangan pada 2004-2014 itu yang kemudian dinilai rakyat, dan memenangkan partai Pancasilais ini pada Pemilu 2014.

“Kemenangan PDI Perjuangan di 2014 adalah buah dari kerja politik ideologis dan berkualitas selama 10 tahun,” ujarnya.

“Jadi, tanpa kerja-kerja berkualitas, oposisi Jokowi saat ini jangan mimpi untuk bisa berkuasa di 2019,” demikian Charles. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya