Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Polisi Duga Mahasiswa HMI Bengkulu Luka Terkena Selongsong Gas Air Mata

RABU, 19 SEPTEMBER 2018 | 19:15 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Bentrokan antara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu dengan aparat kepolisian menelan korban. Seorang mahasiswa luka di bagian kaki. Diduga, mahasiswa tersebut tertembak.

Namun, hal itu dibantah Mabes Polri. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polri memiliki prosedur tetap dalam penggunaan peluru.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini menjelaskan, peluru tajam hanya digunakan kepolisian saat menghadapi lawan yang seimbang seperti penanganan kelompok teror di Poso dan Papua yang menggunakan senjata api.


"Tapi kalau polisi melihat dan menganalisa lawannya yang dihadapi mahasiswa hanya bersenjatakan pentungan nggak mungkin pakai peluru tajam," kata Dedi saat ditanya Kantor Berita Politik RMOL, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/9).

Dikatakan Dedi, andaikan peluru tajam digunakan aparat Kepolisian saat membubarkan aksi HMI Cabang Bengkulu dapat dipastikan hal tersebut merupakan tindakan oknum yang tidak mengerti dan paham dengan prosedur.

Bahkan, lanjut Dedi, penggunaan peluru karet dalam menangani aksi massa ataupun mahasiswa menjadi opsi paling akhir kepolisian. "Peluru karet pun juga merupakan alternatif paling terakhir," ujarnya.

Dedi berpandangan, peluru yang digunakan aparat dalam menangani aksi hanya dua yakni peluru hampa atau gas airmata dan peluru karet. Ia menduga, penyebab luka yang dialami oleh mahasiswa akibat terkena selongsong peluru gas air mata.

"Jadi pas kena kepala orang minimal ya benjol kalau nggak bocor," demikian Dedi.[lov]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya