Berita

Ilustrasi/net

Bisnis

PPP: Dampak Perang Dagang China Dan AS Bayangi Ekonomi Indonesia

RABU, 19 SEPTEMBER 2018 | 12:49 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Gejolak perekonomian global diakibatkan adanya perang dagang antara Amerika Serikat denganChina, dampaknya membayangi perekonomian dunia hingga beberapa bulan ke depan, termasuk Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR Fraksi PPP Elviana saat seminar bertajuk “Ke Mana Arah Rupiah?” yang diselenggarakan oleh Fraksi PPP di gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/9).

“Meningkatnya faktor risiko perekonomian dengan terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok diperkirakan masih membayangi prospek perekonomian global di tahun 2019,” ujar Elviana.


Sambung Elviana, hal itu yang harus diantisipasi oleh pemerintah lewat strategi-strategi kebijakan ekonominya baik moneter maupun fiskal.

Pasalnya gejolak yang ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah ini bisa berlangsung lama.

Maka dari itu, pihaknya menginginkan masukan dan formula yang komprehensif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terkait kondisi ekonomi nasional.

“Ini menimbulkan berbagai tanggapan yang beragam di lapangan,” ungkap Elviana.

Sehingga dampak psikologis akibat kondisi rupiah saat ini mengganggu berbagai instrumen yang ada di dalam negeri, salah satunya investasi yang semakin berkurang.

“Tentunya ini dapat mengganggu pertumbuhan perdagangan kita dan menciptakan ketidakpastian terhadap aktivitas investasi,” pungkas Elviana. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya