Berita

Anwar Ibrahim/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Akan Punya Jabatan Khusus Pasca Mundur Jadi PM?

RABU, 19 SEPTEMBER 2018 | 10:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Politisi ternama Malaysia, Anwar Ibrahim menyebut bahwa Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak menginginkan posisi di pemerintahan setelah dia mundur dari kursi perdana menteri. Mahathir sendiri merencanakan untuk mundur dari kursi perdana menteri Malaysia dalam waktu dua tahun ke depan.
Meski begitu, Anwar menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa posisi khusus dapat diciptakan untuk Mahathir agar bisa terus berkontribusi bagi negara.

Hal itu diungkapkan Mahathir dalam wawancara eksklusif dengan program percakapan Channel News Asia pekan ini.

"Tun Mahathir selalu berkata kepada saya: 'Anda pensiun, pensiun'. Tapi kami terbuka, selama hubungan itu tidak hanya ramah tetapi hubungan kerja berdasarkan kepercayaan, saya tidak menganggap itu sebagai masalah sama sekali," kata Anwar Ibrahim.

"Tun Mahathir selalu berkata kepada saya: 'Anda pensiun, pensiun'. Tapi kami terbuka, selama hubungan itu tidak hanya ramah tetapi hubungan kerja berdasarkan kepercayaan, saya tidak menganggap itu sebagai masalah sama sekali," kata Anwar Ibrahim.

Lebih lanjut Anwar menambahkan bahwa dia tidak yakin Mahathir akan tetap bersedia untuk berada di posisi pemerintahan.

"Saya tidak percaya dia (Mahathir) tertarik untuk memiliki posisi di pemerintahan. Tetapi saya pikir kita harus memanfaatkan keahlian dan pengalamannya untuk membantu dan merumuskan beberapa kebijakan kami dan bahkan membantu untuk membantu dalam menjelaskan atau membangun kontak lokal, domestik dan internasional," jelas Anwar.

Anwar yang adalah presiden terpilih Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia itu mengatakan bahwa dia saat ini tengah bersiap untuk kembali ke parlemen pada awal bulan depan untuk berkontribusi terhadap reformasi parlementer.

Meskipun terlalu dini untuk membicarakan kapan dan bagaimana tepatnya peralihan kekuasaan akan terjadi, kata Anwar, fokusnya sekarang adalah mendukung Mahathir sebagai perdana menteri dan membantunya melakukan perubahan dan reformasi untuk Malaysia baru.

"Meskipun saya memimpin sebuah partai dengan jumlah anggota parlemen yang signifikan di parlemen, tetapi posisi saya sangat jelas. Anda memiliki perdana menteri, Anda harus memberikan dukungan, Anda memberikan kebebasan dan kami memberikan kepadanya bahwa seluruh partai dan mesin bersamanya dalam melaksanakan reformasi," demikian Anwar. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya