Berita

Daniel Johan/RMOL

Bisnis

PKB: Kebijakan Impor Bukan Untuk Segelintir Orang!

SELASA, 18 SEPTEMBER 2018 | 18:58 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah harus diorientasikan untuk kesejahteraan rakya, bukan untuk keuntungan segelintir orang.

"Keputusan impor harus menjadi keputusan yang memikirkan kesejahteraan rakyat, jangan dijadikan keputusan yang di luar itu," ujar Wasekjen PKB Daniel Johan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/9).

Menurutnya, impor itu dilakukan untuk menutupi kekurangan bukan sebagai proyek semata dari oknum-oknum tertentu. Pasalnya jika impor hanya dilakukan untuk kepentingan segelintir golongan tertentu, maka akan membahayakan pemerintahan Joko Widodo.


Selain itu, ia juga menyoroti Permendag 1/2018 soal kebijakan impor yang bisa diputuskan tanpa melalui persetujuan kementerian teknis.

"Ya makanya itu bagian dari kebijakan yang berbhaya. Nggak bisa seperti itu karena itu ada UU-nya yang mengatur pangan. Di situ kan harus melalui rekomendasi kementerian teknis," bebernya.

Selain kebijakan, Wakil Ketua Komisi IV DPR tersebut juga menyoroti basis data yang digunakan oleh masing-masing kementerian terkait. Misalnya perbedaan data yang mencolok antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Pertanian yang membuka peluang impor beras.

"Kita sudah bertahun tahun memiliki alasan seperti itu (perbedaan data). Nggak boleh lagi kita punya alasan itu ke depan," tegasnya.

Dia mengimbau agar perapihan data di lintas kementerian terutama yang menyangkut soal pangan bisa dilakukan.

"Ke depan harus kita rapikan seluruh data. Yanh kita pegang hanya satu yakni data BPS," pungkasnya. [fiq]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya