Berita

Annual Meeting IMF-WB/Net

Bisnis

Ekonomi Pancasila Harus Masuk Dalam Pembahasan Annual Meeting IMF-WB

SELASA, 18 SEPTEMBER 2018 | 17:46 WIB | LAPORAN:

Ekonomi Pancasila harus menjadi salah satu pembahasan dalam agenda besar internasional annual meeting IMF-WB (International Monetary Fund-World Bank) di Bali, saat Indonesia didaulat menjadi tuan rumah.

Pasalnya, sistem ekonomi Pancasila dinilai bisa mendamaikan gejolak ekonomi global saat ini.

"Sebagai tuan rumah agenda bergengesi ini, Indonesia semestinya harus mempunyai posisi yang kuat untuk juga mengagendakan Sistem Ekonomi Pancasila sebagai rule model ekonomi dunia hari inin yang cenderung liberal kapitalis agar dibahas dalam pertemuan itu," ujar Ketua DPP GMNI Bidang Ekonomi Koperasi Leo Liwun melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/9).


Menurutnya, agenda pertemuan tersebut cenderung hanya membahas kepentingan kapitalis global (imperialisme), di mana untuk memuluskan cengkramannya pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Fokusnya, kata Leo, yakni bagaimaina akumulasi modal kapitalis bisa tersalurkan di negara-negara berkembang.

"Dengan demikian mereka akan dengan leluasa mendikte kebijakan-kebijakan ekonomi negara-negara berkembang dan kemudian mengontrolnya.Lantas bagaimana system ekonomi pancasila itu bisa berjalan tanpa ada intervensi asing?" ujarnya.

Dia menekankan pentingnya pembahasan ekonomi Pancasila dalam annual meeting IMF-WB, karena dengan demikian sistem ekonomi Pancasila tidak hanya berguna bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi masyarakt dunia. Ia juga mendesak Pemerintah Indonesia agar lebih serius menjadikan Sistem Ekonomi Pancasila sebagai sistem ekonomi nasional dengan jalan Tri Sakti.

"Bung Karno menginstruksikan seluruh rakyat untuk melaksanakan Tri Sakti Tavip. Yakni, berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Relevansi Trisakti terkait berdikari dalam bidang ekonomi hanya dapat dilaksanakan jika pemerintahan konsisten dan komitmen berpihak pada kepentingan ekonomi nasional," paparnya.

Pada tanggal 12-14 Oktober 2018 mendatang Indonesia akan disibukkan dengan agenda besar internasional annuel meeting IMF-WB.

Agenda annual meeting IMF-WB akan dihadiri 15.000 orang dari 189 negara anggota IMF di seluruh dunia. [fiq]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya