Usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wakil Ketua DPR Utut Adianto menyampaikan simpatinya kepada tersangka Bupati Purbalingga, Tasdi.
Utut diketahui dekat dengan tersangka dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Pemkab Purbalingga itu.
"Iya kenal. Sangat bersimpati dengan dia. Memang dia orang baik, tapi ada kekeliruan jalan saja," katanya di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/9).
Lebih lanjut, politisi PDIP itu mengatakan dirinya ditanya oleh penyidik KPK terkait hubungannya dengan Tasdi.
"Nanyain hubungan. Ada sebelas pertanyaan mengenai mantan kader kita Pak Tasdi, Bupati Purbalingga," kata Utut.
Utut sebelumnya dijadwalkan diperiksa pada Rabu (12/9) lalu. Namun yang bersangkutan absen. Saat itu, Utut beralasan bahwa jadwal pemeriksaan tersebut bentrok dengan agendanya sebagai anggota parlemen.
Dalam kasus dugaan suap ini terkait proyek oengadaan di lingkungan Pemkab Purbalingga tahun anggaran 2017-2018 ini, KPK telah menetapkan lima orang tersangka.
Mereka ialah Tasdi selaku Bupati Purbalingga dan Hadi Iswanto selaku Kabag ULP Pemkab Purbalingga ditetapkan sebagai tersangka panerima suap.
Kemudian, Hamdani Kosen selaku swasta, Librata Nababan selaku swasta, serta Ardirawinata Nababan selaku swasta yang diduga sebagai pemberi suap.
Tasdi diduga menerima commitment fee sebesar 2,5 persen yaitu Rp 500 juta, dari nilai proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center tahap kedua sebesar Rp 22 miliar. Namun barang bukti yang disita KPK sebesar Rp 100 juta.
Proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center merupakan proyek multiyears yang dikerjakan selama 3 tahun dari 2017 hingga 2019, dengan total nilai proyek Rp 77 miliar. Yaitu Rp 12 miliar (tahun anggaran 2017), Rp 22 miliar (tahun anggaran 2018), dan Rp 43 miliar (tahun anggaran 2019).
[fiq]