Berita

Partai Demokrat

Politik

Demokrat Ingatkan Asia Sentinel: Berbohong Cara Terbodoh Mengelabui Informasi Berbasis IT

SENIN, 17 SEPTEMBER 2018 | 15:41 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Partai Demokrat lewat admin Twitter @Demokrat_tv yang dikelolah politisi Demokrat, Didik L Pambudi membeberkan fitnah Asia Sentinel terhadap Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan dan Partai Demokrat.

Pada 11 September 2018, Asia Sentinel memposting berita dengan judul "Indoensia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy'. Bukti dari postingan itu tersimpan dalam web.archive.org per tanggal 12 September 2018. Postingan itu bisa diakses di sini.

Tanggal 14 September 2018, Asia Sentinel memposting berita dengan judul yang sama, lalu kemudian menghapus berita tersebut. Bukti dari postingan tersebut tersimpan dalam web.archive.org per tanggal 15 September 2018 setelah berita itu kembali dihapus, dengan tautan seperti ini.


Kemudian pada 16 September 2018, Asia Sentinel mengganti judul dan isi berita dan diposting pada dasboard berita yang tertanggal 11 September 2018 seperti link berikut ini.

Perubahan judul itu, awalnya "Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy" menjadi "UPDATE: Asia Sentinel Story on Indonesian Corruption Goes Viral".

Menurut Didik L Pambudi, ulah licik digital Asia Sentinel itu kurang memperhitungkan bahwa setiap konten yang diposting di sebuah website secara otomatis akan disimpan oleh web.archive.org.

"Dalam dunia IT jejak digital sulit dimanipulasi. Berbohong adalah cara terbodoh untuk mengelabui sebuah informasi berbasis IT. Asia Sentinel adalah contoh konkritnya. Mereka takut hadapi gugatan," terangnya, Senin (17/9).

Temuan Partai Demokrat membuktikan bahwa Asia Sentinel adalah portal berita propaganda dan hoax yang gunakan dengan cara licik dan murahan untuk tujuan tertentu.

"Demikian kami berharap publik cermat dalam menerima informasi dan jangan terkecoh dengan sebuah berita berbahasa Inggris dan langsung menganggap sebagai sebuah kebenaran," ujar Didik L Pambudi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya