Berita

Park Jin Hyok/BBC

Dunia

Korut Peretas Sony Pictures Tidak Nyata

SABTU, 15 SEPTEMBER 2018 | 07:37 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seorang pria yang dituduh oleh Amerika Serikat melalukan peretasan Sony Pictures pada tahun 2014 lalu sebenarnya fiktif. Pria itu tidaklah ada.

Begitu penegasan yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara seperti dimuat kantor berita Korea Utara, KCNA pekan ini (Jumat, 14/9).

Dalam keterangan itu, pihak Korea Utara menekankan bahwa tuduhan semacam itu dari Amerika Serikat dapat memberikan efek negatif pada hubungan antara kedua negara yang tengah dibangun kembali.


Penegasan ini dibuat menyusul langkah Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang mengatakan bahwa ada seorang pria bernama Park Jin-hyok yang bersekongkol untuk melakukan serangan siber di seluruh dunia, termasuk terlibat dalam serangan 2014 terhadap Sony Pictures.

Bukan hanya itu, seperti dimuat BBC, Park juga dituduh menciptakan perangkat lunak berbahaya yang digunakan untuk melumpuhkan Layanan Kesehatan Nasional Inggris pada 2017 lalu.

Atas hal itu, Departemen Keuangan Amerika Serikat juga menambahkan Park ke daftar individu yang dijatuhi sanksi.

Park juga diduga terkait dengan Lab 110, salah satu organisasi hacking pemerintah Korea Utara, juga dikenal sebagai Lazarus Group.

Namun semua tuduhan itu dibantah oleh Korea Utara. Dalam pernyataan itu, sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Park adalah kejam dan merupakan bentuk kampanye kotor dan penuh dengan kepalsuan dan fabrikasi yang dirancang untuk melemahkan Korea Utara.

Keterangan yang sama juga menegaskan bahwa Park adalah entitas yang tidak nyata. Bahkan lebih jauh lagi, tuduhan Amerika Serikat soal peretasan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan Korea Utara.

"(AS) menyesatkan opini publik dengan secara paksa menghubungkan (pelanggar) yang tidak ada dan yang disebut kejahatan dunia maya dengan organ negara kita," begitu keterangan dari pihak Korea Utara,

Keterangan yang sama menekankan bahwa Amerika Serikat harus serius merenungkan konsekuensi negatif dari kebohongan yang beredar, terutama dalam terang pernyataan bersama Korea Utara-AS setelah KTT Kim Jong Un-Donald Trump pada bulan Juni tahun ini, yang dimaksudkan untuk membangun kepercayaan bersama. antara kedua negara. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya