Seorang pria yang dituduh oleh Amerika Serikat melalukan peretasan Sony Pictures pada tahun 2014 lalu sebenarnya fiktif. Pria itu tidaklah ada.
Begitu penegasan yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara seperti dimuat kantor berita Korea Utara, KCNA pekan ini (Jumat, 14/9).
Dalam keterangan itu, pihak Korea Utara menekankan bahwa tuduhan semacam itu dari Amerika Serikat dapat memberikan efek negatif pada hubungan antara kedua negara yang tengah dibangun kembali.
Penegasan ini dibuat menyusul langkah Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang mengatakan bahwa ada seorang pria bernama Park Jin-hyok yang bersekongkol untuk melakukan serangan siber di seluruh dunia, termasuk terlibat dalam serangan 2014 terhadap Sony Pictures.
Bukan hanya itu, seperti dimuat
BBC, Park juga dituduh menciptakan perangkat lunak berbahaya yang digunakan untuk melumpuhkan Layanan Kesehatan Nasional Inggris pada 2017 lalu.
Atas hal itu, Departemen Keuangan Amerika Serikat juga menambahkan Park ke daftar individu yang dijatuhi sanksi.
Park juga diduga terkait dengan Lab 110, salah satu organisasi hacking pemerintah Korea Utara, juga dikenal sebagai Lazarus Group.
Namun semua tuduhan itu dibantah oleh Korea Utara. Dalam pernyataan itu, sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Park adalah kejam dan merupakan bentuk kampanye kotor dan penuh dengan kepalsuan dan fabrikasi yang dirancang untuk melemahkan Korea Utara.
Keterangan yang sama juga menegaskan bahwa Park adalah entitas yang tidak nyata. Bahkan lebih jauh lagi, tuduhan Amerika Serikat soal peretasan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan Korea Utara.
"(AS) menyesatkan opini publik dengan secara paksa menghubungkan (pelanggar) yang tidak ada dan yang disebut kejahatan dunia maya dengan organ negara kita," begitu keterangan dari pihak Korea Utara,
Keterangan yang sama menekankan bahwa Amerika Serikat harus serius merenungkan konsekuensi negatif dari kebohongan yang beredar, terutama dalam terang pernyataan bersama Korea Utara-AS setelah KTT Kim Jong Un-Donald Trump pada bulan Juni tahun ini, yang dimaksudkan untuk membangun kepercayaan bersama. antara kedua negara.
[mel]