Berita

Viva Yoga Mauladi/RMOL

Politik

Kritik RR Ke Enggar Soal Impor Pangan Akibat Data Yang Salah

JUMAT, 14 SEPTEMBER 2018 | 16:58 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Kritik yang dilayangkan ekonom senior DR. Rizal Ramli kepada Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito terkait impor kebutuhan pokok seperti beras, gula dan garam karena adanya data yang tidak valid.

Akibatnya para importir memanfaatkan ketidakvalidan data tersebut untuk mengejar rente yang kemudian dipayungi oleh Permendag Nomor 1/2018.

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi menyoroti hal itu akibat pengelolaan data yang masih mengacu di BPS.


"Kendala lemahnya data itu karena BPS cara mendapatkan data lebih banyak 90 persen dari data sekunder bukan dari survei," ungkap Viva Yoga di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (14/9).

Sambung dia, pengambilan data sekunder melalui dinas-dinas yang ada itu kemudian sarat dengan unsur politis.

"Jadikan dipertanyakan validasi dan akurasinya, semakin ke atas juga semakin menimbulkan masalah," terangnya.

Berdasarkan Permendag 1/2018 itu, Kementerian Perdagangan jika ingin melakukan impor terhadap bahan-bahan kebutuhan pokok seperti beras dan garam tanpa melalui persetujuan kementerian teknis.

"Jadi kalau mau impor beras tanpa melalui persetujuan Kementan, kemudian mau impor garam juga tanpa persetujuan KKP, ini yang jadi masalah," tegas Viva Yoga.

Anggota DPR Fraksi PAN tersebut lebih lanjut menyatakan dari perbedaan data yang tajam itu akhirnya menimbulkan perbedaan kebijakan antar kementerian.

"Bulog itu real time datanya. Tapi dia terkendala dengan untuk melakukan operasi pasar," pungkas Viva Yoga. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya