Berita

Rizal Ramli/Net

Bisnis

RR: Pemerintah Harus Serius Tekan Impor Bahan Bernilai Tinggi

KAMIS, 13 SEPTEMBER 2018 | 22:22 WIB | LAPORAN:

Sejumlah langkah serius harus diambil Pemerintah Indonesia untuk mendongkrak kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Ekonom senior Rizal Ramli menyarankan Pemerintah Indonesia seharusnya fokus mengurangi impor bahan-bahan bernilai tinggi yang disebutnya 10 besar (top ten) di mana itu merupakan total 68 persen total impor Indonesia.

RR, sapaannya memberi contoh barang-barang impor seperti komputer, mesin, elektrikal, dan equipment (perlengkapan), besi dan baja dapat dikurangi.

"Nah, maksud saya ini yang harus dihajar lebih serius," ucap RR, dalam Indonesia Bussines Forum, Fajar Impor Naik, Rupiah Kuat? di TvOne, Kamis malam (13/9). 

RR memberi contoh serbuan baja dari China yang menyebabkan industri baja di Indonesia menjadi tenggelam. 

"Di China terjadi ekses kapasiti luar biasa, sehingga dia banting ke sini (Indonesia), Krakatau Steel industri baja kita malah tenggelam, pabriknya nggak bisa dipakai," ungkap RR.

Kalau itu yang dilakukan Pemerintah, lanjut RR, ekonomi Indonesia diperkirakan dapat stabil.

"Tahun lalu naik 26,3 persen kenaikan baja. Kita bisa kok produksi baja. Hajar yang ini dong, jangan yang sing printil, jangan yang kecil-kecil," ujarnya.

Kemudian, tambah RR, plastic articel dan vihicle diperkirakan masih ada ruang.

"Setahun yang lalu kendaraan bermotor naik 26,50 persen. Ini harus direm dengan tarif yang lebih tinggi atau cara-cara yang lebih tinggi. Jadi kalau kita fokus on the top ten ini anjloknya impor itu akan jauh lebih tinggi," pungkasnya.[lov] 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya