Berita

Yusril/Net

Nusantara

Sidang Kasus Sipoa, Yusril Ihza: Yang Diadili Hanya Kroco Bukan Aktor Intelektual

KAMIS, 13 SEPTEMBER 2018 | 06:31 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Kasus penipuan hunian Apartemen Royal Avatar World (RAW) yang dikelola PT Sipoa dikawal terus para korbannya.

Ratusan korban ini menggelar aksi unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (12/9).

Massa yang tergabung dalam Forum Korban Sipoa meminta agar penegak hukum menelusuri pihak-pihak yang diduga jadi otak pelaku dalam kasus ini, salah satunya Teguh Kinarto.


Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk bertuliskan Tangkap dan adili Tee Teguh Kinarto dan anaknya Tee Devina, otak penipuan sipoa.”

Yusril Ihza Mahendra yang ditunjuk sebagai kuasa hukum menjelaskan, sidang penipuan Sipoa terhadap dua terdakwa Budi Santoso dan Klemen Sukarno Candra sebenarnya bukan otak pelaku. Mereka hanya dikorbankan.

"Mereka yang disidang, menurut pengamatan saya hanyalah level bawahan saja. Sementara bos-bosnya yang menikmati uang masyarakat, sampai saat ini belum diapa-apain," kata Ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini saat mendampingi para korban berunjuk rasa seperti dilansir Kantor Berita RMOLJatim.

Yusril meminta pihak kepolisian, kejaksaan dan presiden memperhatikan ribuan masyarakat yang menjadi korban. Yusril meminta agar penegak hukum memeriksa jajaran komisaris PT Sipoa selaku aktor intelektual dan penikmat uang dari hasil penipuan tersebut.

"Saya minta agar pihak kepolisian, kejaksaan dan bahkan presiden, memperhatikan ribuan korban Sipoa. Sementara aktor intelektualnya bebas berkeliaran dan hanya kroco-kroconya yang diadili," pintanya.

Dalam kasus ini, Yusril menilai bukan hanya kasus penipuan, namun ada tindak kejahatan pencucian uang.

"Kalau hanya penipuannya yang kena hanya level bawah. Tapi kalau dibuka, itu para bos-bosnya kena semua di antaranya Teguh Kinarto dan anaknya Teddy Fina," paparnya.

Kasus dugaan penggelapan dan penipuan Sipoa Group ini mencuat, setelah pengembang dianggap menipu dan ingkar janji dalam proses pembangunan maupun pengembalian uang pembelian apartemen dan rumah.

Atas perkara ini ratusan orang dirugikan setelah menyetorkan uang kepada pengembang, dengan total kerugian mencapai puluhan miliar rupiah. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya