Berita

Bisnis

Dukung Pemerintahan Jokowi-JK, NCW Minta Kinerja di Kepabeanan dan Cukai Lebih Efektif

RABU, 12 SEPTEMBER 2018 | 20:29 WIB | LAPORAN:

Upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber pendapatan negara melalui sektor kepabeanan terus digenjot. Hal ini guna menopang perekonomian masyarakat. Namun sayangnya fungsi pengawasan yang selama ini dilakukan oleh internal kepabeanan dirasa masih kurang efektif.

Menyikapi persolan itu Nasional Corruption Watch (NCW) mendorong pemerintah agar melakukan efektifitas kinerja dalam mengamankan penerimaan sumber pendapatan negara.  Persolan tersebut menyusul terjadinya kebocoran keuangan negara dari sektor pajak Bea Cukai.

Menurut Ketua Umum NCW Syaiful Nazar, undang-undang telah mengamanatkan bahwa fungsi LSM sebagai kontrol sosial pemerintah yang memberikan masukan terbaik bagi bangsa dan negara. Hal tersebut berdasarkan undang-undang Nomor 17 yang diubah menjadi PP Nomor 2 Tahun 2018.


Untuk itu, guna meningkatkan sumber pendapatan negara, pihaknya meminta pemerintah untuk menyikapi seberapa besar efektivitas kepabeanan dalam rangka melaksanakan undang-undang kepabeanan dan Cukai.

Bea Cukai, masih kata Syaiful harus memaksimalkan efektifitas kinerja dalam bidang pengawasan kepatuhan internal (KI) seyogyanya dibangun lembaga tersendiri dalam bidang PNS secara keseluruhan salah satunya di pegawai kepabeanan.

"Bila fungsi pengawasan langsung bertanggungjawab kepada Presiden yang melibatkan internal dan stakeholder, diharapkan dapat membantu meminimalisir tingkat kebocoran yang kerap dilakukan oleh oknum pegawai di Bea Cukai itu sendiri," ujar Syaiful, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/9).

Syaiful menegaskan, saatnya pemerintah untuk memperkuat efektifitas pengawasan baik di bidang kepabeanan maupun cukai. Untuk bidang kepabeanan, menyangkut barang impor dan ekspor. Sedangkan dibidang cukai, berkaitan dengan rokok impor maupun minuman mengadung etiel alkohol.

Syaiful mengatakan, pengawasan dalam menyelamatkan sumber pendapatan negara ini dapat melibatkan KI (Kepatuhan Internal) Bea Cukai harus diperkuat berkerjasama dengan Institusi lain.

"KI jangan hanya internal Bea Cukai saja, tetapi harus melibatkan BIN, Pajak, Menpan, serta Menkeu agar netral dalam pengawasan ini. Dimana, lembaga khusus tersebut, secara teknis harus menerapkan Asas Umum Pemerintah Baik. Cara seperti ini dinilai cukup efektif sebagaimana telah dilakukan oleh TNI yang melibatkan Garnisun," pungkasnya.

Selain itu, NCW juga mendukung seluruh program dan kebijakan pemerintah dalam  meningkatkan sumber pendapatan negara.

"Infrastruktur yang hari ini digenjot oleh pemerintah perlu biaya besar, tentunya kita sebagai warga negara harus mendukung pemerintah dalam meningkatkan sumber pendapatan negara," ujar Saiful.

Ketika disinggung mengenai dampak kenaikan dolar terhadap biaya kepabeanan, Syaiful mengatakan tidak akan berpengaruh. "Biaya kepabeanan sudah tersistem, meski harga dolar naik. Jadi meski harga dolar naik, kepabeanan tetap stabil," ucap Syaiful.

Sementara itu, wakil sekertaris jendral NCW Raichan megapresiasi kinerja pemerintahan Jokowi-JK terkait dengan perkembangan pembangunan infrastruktur, hanya saja dia masih menyayangkan birokrasi yang ada di bawahnya. Akibatnya, praktik transaksional kerap terjadi.

"Dengan usulan inspektorat di bawah Presiden setidaknya kedepan tidak lagi ada istilah 'jeruk makan jeruk'. Inspektorat bisa menindak siapa saja yang melakukan tindak pidana. Karena bertanggungjawab langsung dengan presiden," pungkasnya. [rry]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya