Berita

Perajin Tahu/RMOLJatim

Nusantara

Rupiah Anjlok, Perajin Tahu Terancam Gulung Tikar

RABU, 12 SEPTEMBER 2018 | 14:10 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, membuat sejumlah produsen tahu di Jombang, Jawa Timur, terancam gulung tikar.

Hal itu dipengaruhi harga kedelai naik sehingga membuat biaya produksi ikut naik. Sementara harga jual tahu di masyarakat tidak mengalami kenaikan.

"Harga bahan baku naik terus dan kita hanya bisa bertahan, entah sampai kapan. Tapi kalau ini terus berlangsung, pastinya kita tidak bisa produksi," keluh Sugiat, pengusaha tahu asal Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, seperti dilansir Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (12/9).


Diakui Sugiat, selama ini pihaknya memproduksi tahu dari kedelai impor. Untuk kedelai lokal, menurutnya, belum bisa diandalkan karena hanya bertahan sebentar saja setelah masa panen.

“Setelah tiga bulan berjalan sudah habis bahan bakunya, jadi terpaksa harus menggunakan kedelai impor,” urainya.

Bahan baku kedelai impor saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp 7.500 per kilogram dari harga sebelumnya berkisar Rp 6.700 per kilogram. Harga yang melambung tinggi dengan kenaikan di atas Rp 1.000 ini membuat pelaku industri tahu di Jombang harus mengurai jumlah produksinya.

“Kalau sebelum terjadi lonjakan harga bisa mencapai 1 ton lebih, kini produksi dikurangi menjadi 700 kuintal,” terang dia.

Kenaikan harga bahan baku tersebut sangat memberatkan kalangan pengusaha tahu karena harga jual tahu di masyarakat tetap Rp 95 ribu per embernya.

"Satu ember ada tiga papan tahu yang isinya berkisar 30 potong tahu per papannya. Sehingga para pengusaha tahu masih tetap bertahan dengan harga jual seperti itu. Sebaliknya jika harga dinaikkan maka persaingan pasar bakal tidak sehat," tutup Sugiat. [jto] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya