Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Perancis Siapkan Bahasa Arab Dalam Kurikulum Pendidikan?

SELASA, 11 SEPTEMBER 2018 | 13:33 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Menteri Pendidikan Nasional Perancis Jean-Michel Blanquer menyatakan dukungan untuk menambahkan bahasa Arab ke kurikulum sekolah untuk anak-anak Perancis.

Dalam sebuah wawancara televisi lokal baru-baru ini, seperti dimuat Russia Today, dia mengatakan bahwa Perancis harus menyusun strategi kualitatif untuk mengajar bahasa Arab di sekolah-sekolah.

Dia bersikeras bahwa bahasa Arab, bersama dengan bahasa China dan Rusia, adalah salah satu bahasa peradaban besar dan harus dipelajari.


"Tidak hanya oleh orang-orang asal Maghrebi atau negara-negara berbahasa Arab," sambungnya,

Komentar Blanquer dibuat sebagai tanggapan atas laporan yang ditulis oleh Montaigne Institute, sebuah think tank yang berbasis di Paris, yang menemukan bahwa pelajar sekolah menengah dan atas yang belajar bahasa Arab telah semakin beralih ke sekolah-sekolah agama yang mengajarkan Salafisme.

Laporan itu meminta pemerintah Perancis untuk memasukkan bahasa Arab ke dalam kurikulum sekolah umum untuk melawan indoktrinasi politik dan agama yang diajarkan di sekolah-sekolah Salafi ini.

Namun hal tersebut saat ini masih sebatas wacana dan belum ada konfirmasi lebih lanjut soal kemungkinan penambahan bahasa Arab dalam kurikulum pendidikan Perancis.

Kendati begitu, kelompok sayap kanan negara geram dan memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika rencana itu berlanjut.

Walikota sayap kanan kota Beziers Robert Menard, mencela saran Blanquer. Dia menilai bahwa hal itu adalah proyek dengan konsekuensi yang tak terhitung.

"Untuk mengembangkan pengajaran bahasa Arab di sekolah dan untuk 'memberi gengsi' adalah legitimasi kelahiran bangsa lain di Perancis," tulis Menard di akun Twitternya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya