Berita

John Bolton/Net

Dunia

AS Ancam Sanksi Ke Pengadilan Pidana Internasional

SELASA, 11 SEPTEMBER 2018 | 10:31 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat mengancam sanksi terhadap Pengadilan Pidana Internasional (ICC) jika menindaklanjuti tuntutan terhadap Amerika Serikat.

Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan Amerika Serikat akan melakukan segalanya untuk melindungi warga negaranya,

Pernyataan ini dikeluarkan karena saat ini ICC tengah mempertimbangkan untuk menuntut tentara Amerika Serikat atas dugaan pelecehan tahanan di Afghanistan.


"Jika pengadilan datang kepada kami, kami tidak akan duduk diam," kata Bolton di Washington.

Dia menekankan bahwa hakim dan jaksa ICC akan dilarang memasuki Amerika Serikat. Serta aset dan dana mereka yang berada di Amerika Serikat pun akan dikenakan sanksi jika kasus itu dilanjutkan.

"Kami akan mengadili mereka dalam sistem kriminal Amerika Serikat. Kami akan melakukan hal yang sama untuk setiap perusahaan atau negara yang membantu penyelidikan ICC terhadap orang Amerika," sambungnya seperti dimuat BBC.

Bolton menilai, kasus semacam itu jika ditindaklanjuti maka akan menguancam kedaulatan dan keamanan nasional Amerika Serikat.

Amerika Serikat sendiri saat ini adalah salah satu negara yang tidak bergabung dengan ICC.

Sedangkan ICC yang didirikan di awal tahun 2000an bertugas untuk menyelidiki dan menyeret ke pengadilan orang-orang yang bertanggung jawab atas genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang, mengintervensi ketika otoritas nasional tidak dapat atau tidak akan menuntut. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya