Berita

Foto: Net

Bisnis

Proyek Infrastruktur Ditunda, Justru Problem Baru

SELASA, 11 SEPTEMBER 2018 | 09:17 WIB | LAPORAN:

Moratorium proyek pembangunan infrastruktur yang banyak mengandung bahan baku impor oleh pemerintah, dikhawatirkan bakal menimbulkan banyak masalah baru.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, pemerintah memang harus menunda proyek infrastruktur tersebut, jika tidak kurs rupiah menembus angka di atas Rp 15 ribu. Namun dia mempertanyakan waktu kebijakan itu berlaku.

"Artinya proyek-proyek yang banyak mengunakan bahan baku impor seperti proyek pembangkit listrik, kereta cepat, MRT, pelabuhan dan airport yang sudah jalan akan banyak yang mangkrak," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/9).


Ia mengingatkan, pemerintah harus menanggung pinalti alias denda yang nilainya tidak kecil dari kontraktor jika proyek infrastruktur itu kelamaan ditunda.

"Yang pasti akan ada pinalti yang harus ditanggung pemerintah oleh para kontraktor-kontraktor yang sudah mengerjakan proyek pemerintah yang sedang berjalan," ujarnya.

Persoalan lainnya yang muncul dengan keputusan tersebut, menurut ketua umum Serikat Pekerja (SP) BUMN Bersatu ini, pengangguran kian bertambah.

"Akan banyak PHK para pekerjanya karena tidak ada bahan baku yang akan digunakan untuk proyek-proyek tersebut," imbuhnya.

Ujung-ujungnya target pertumbuhan ekonomi yang dipatok oleh pemerintah tidak akan lagi tercapai.

"Pertumbuhan ekonomi nasional yang pasti akan di bawah lima persen pada tahun 2018 ini," pungkasnya. [wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya