Berita

Ilustrasi/BBC

Dunia

Presiden Tanzania: Stop Konsumsi Pil KB!

SELASA, 11 SEPTEMBER 2018 | 05:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Tanzania John Magufuli mendesak perempuan untuk berhenti mengkonsumsi pil KB. Dia mengatakan bahwa negara itu saat ini membutuhkan lebih banyak orang.

"Perempuan sekarang dapat meninggalkan metode kontrasepsi," kata Magufuli dalam sebuah rapat umum yang digelar kemarin di distrik Meatu utara.

Dia mengatakan orang-orang yang menggunakan metode keluarga berencana adalah malas.


"Mereka tidak ingin bekerja keras untuk memberi makan keluarga besar. Dan itulah mengapa mereka memilih untuk mengontrol kelahiran dan berakhir dengan satu atau dua anak saja," katanya.

"Saya telah bepergian ke Eropa dan tempat lain dan telah melihat efek berbahaya dari pengendalian kelahiran. Beberapa negara sekarang menghadapi pertumbuhan populasi yang menurun," sambungnya seperti dimuat BBC.

Tanzania saat ini memiliki populasi sekitar 53 juta orang. 49 persen di antaranya hidup dengan kurang dari 2 dolar AS per hari.

Rata-rata, seorang wanita di Tanzania memiliki lebih dari lima anak. Angka itu merupakan tingkat tertinggi di dunia.

Anggota parlemen oposisi Cecil Mwambe mengkritik langkah presiden. Dia mengatakan bahwa hal itu bertentangan dengan kebijakan kesehatan negara itu.

Mwambe mengatakan bahwa jika Presiden Magufuli ingin komentarnya dianggap serius, dia harus mengubah skema asuransi kesehatan untuk mencakup 10 anak, bukan empat anak per keluarga seperti yang dicanangkan saat ini. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya