Berita

Nusantara

GP Ansor: Perlu Diwaspadai Ceramah yang Meresahkan Masyarakat

SABTU, 08 SEPTEMBER 2018 | 16:50 WIB | LAPORAN:

Radikalisme tercium masih aktif di tanah air dan terasa mengusik kebhinekaan karena kegiatan agama yang dilakukan melalui ceramah-ceramah oleh para Khatib ditengarai telah dicampur adukkan dengan agenda politik.

M Hairul Amri Wakil Ketua GP Ansor menilai kelompok radikalisme seharusnya dibina melalui pelatihan agar tidak lagi melakukan kegiatan ceramah yang meresahkan masyarakat.

"Masjid adalah salah satu tempat yang sangat potensial digunakan untuk mensyiarkan apa yang menjadi agenda politiknya karena ketika khatib berceramah itu tidak ada kesempatan orang untuk melakukan interupsi," katanya disela diskusi kebangsaan yang diadakan oleh LA NKRI di Jakarta, Sabtu (8/9).


"Padahal sesungguhnya khatib harus ada batasan atau koridor dan norma-normanya, khatib yang paling utama adalah mengajak orang untuk bertaqwa, bertaubat kepada Allah, kalau menyimpang dari materi itu dengan mengajak ke agenda-agenda politik maka sudah menyimpang dari substansi khatib,"  imbuh pria yang akrab dipanggil Gus Am.

Semua cara dilakukan oleh mereka sebab itu kami dari Nahdatul Ulama melalui gerakan pemuda Ansor sekarang berupaya betul di masjid-masjid diperumahan-perumahan melakukan pendampingan dan kami sudah memohon kepada pemerintah agar betul-betul mengindentifikasi DKM-DKM masjidnya agar bisa dikontrol betul siapa sesungguhnya yang menjadi khatib di masjid tersebut.

GP Ansor menyarankan agar ada seleksi sebab apabila tidak terseleksi seperti apa yang ditemukan di masjid-masjid pemerintah, masjid BUMN  di Jakarta sudah masuk khatib-khatib yang menyiarkan agenda politik.

"Kita melakukan pelatihan-pelatihan Dai memberikan pelajaran tentang tupoksi khatib yang benar agar khatib melaksanakan tugasnya, mudah-mudahan dapat sedikit menutup ruang gerak mereka, sehingga pada akhirnya khatib-khatib itu akan diisi oleh kader-kader kita yang moderat walau tidak harus Ansor atau NU, pokoknya siapapun Islam yang ada di Indonesia selagi dia moderat selagi dia tidak punya paham yang aneh-aneh kita serahkan untuk menjadi khatib-khatib di masing-masing masjid," tandas Gus Am. [rry]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya