Berita

Suryani Motik/Net

Bisnis

Pemerintah Boleh Menaikan Harga BBM Dan TDL, Asal ...

SABTU, 08 SEPTEMBER 2018 | 13:45 WIB | LAPORAN:

Pemerintah ditantang untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL). Hal itu karena kondisi ekonomi kian merosot akibat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin melemah.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Suryani Motik mengatakan mau tidak mau, pemerintah memang harus menaikkan harga BBM dan TDL. Baik itu bagi pengusaha ataupun bagi rakyat, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

"Mau nggak mau pemerintah, berani nggak di tahun politik untuk menaikkan BBM. Karena kalau nggak bakal susah juga," katanya dalam diskusi bertajuk "Bisakah Bersatu Menghadapi Krisis Rupiah" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).


Suryani mengakui, menaikkan harga BBM maupun TDL merupakan dilema tersendiri bagi pemerintah. Terlebih, kebijakan itu diambil saat tahun politik seperti sekarang ini. Namun hal itu sebenarnya dapat diakali dengan membuat terobosan yang tepat.

"Buat rakyatnya kan bisa intervensi subsidi langsung tanpa harus menyusahkan rakyat sebanarnya bisa," jelasnya.

Untuk kalangan pengusaha, menurut Suryani, kenaikan harga BBM ataupun TDL sebenarnya bukanlah soal. Asalkan pemerintah mau membuat kebijakan tegas yang melindungi mereka. Konkretnya, dengan menyediakan pasar bagi pengusaha.

"Coba lihat di daerah-daerah yang pemerintah mewajibkan dalam seminggu pakai batik lokal, tumbuh UKM-nya. Pasarnya ada, kalau ada pasar, datang ke bank mudah. Tapi sayangnya tidak semua seperti itu. Mulailah dari pemerintah. Coba kasih pasar sebesar-besarnya. Lindungi dulu produk dalam negeri, pakai produk yang diciptakan oleh pabrik yang ada di sini, oleh pengusaha yang ada di sini," pungkasnya.[lov]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya