Berita

Rizal Ramli/RMOL

Bisnis

Rizal Ramli: Pengelolaan Sektor Ekonomi Tidak Hati-hati Seperti Propaganda Sri Mulyani

SELASA, 04 SEPTEMBER 2018 | 22:03 WIB | LAPORAN:

Indikator ekonomi Indonesia terus mengarah negatif. Hal itu membuat nilai tukar rupiah terhadap dolas AS kian terpuruk ke titik nadir.

Bukan tidak mungkin, nilai tukar rupiah terus bergerak menuju dasar jurang.

Ekonom Dr. Rizal Ramli mengungkapkan sejumlah indikator yang terus menunjukkan tren negatif. Ini memperlihatkan bahwa pengelolaan sektor keuangan dan ekonomi tidak mengikuti prinsip prudent atau hati-hati seperti yang sering dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dalam talkshow Sapa Indonesia Malam dengan tema "Rupiah Tembus ke Level 14.800" di Kompas TV, Selasa (4/9) malam, RR menunjukkan beberapa indikator ekonomi negatif tersebut.
Dalam talkshow Sapa Indonesia Malam dengan tema "Rupiah Tembus ke Level 14.800" di Kompas TV, Selasa (4/9) malam, RR menunjukkan beberapa indikator ekonomi negatif tersebut.

Pertama, transaksi berjalan saat ini di angka minus 8 miliar dolar AS. Kedua, neraca perdagangan juga berada di angka minus 2 miliar dolar. Padahal  di Asia, menurutnya, semua menunjukkan tren angka positif.

Selanjutnya, neraca perdagangan kumulatif berada di angka minus 3,1 miliar dolar AS. Neraca pembayaran minus 4,31 miliar dolar AS. Kelima, keseimbangan primer proyeksi tahun 2018 berada di angka minus 6,2 miliar dolar AS.

"Artinya, untuk bayar bunga saja kita masih minjem," kata RR.[lov] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya