Berita

Sri Mulyani Indrawati sebagai vokalis Elek Yo Band/Net

Bisnis

Rizal Ramli: Penjelasan SMI Basi Dan Tidak Ada Isi, Kemenong Aja?

SENIN, 03 SEPTEMBER 2018 | 23:11 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Penjelasan tim ekonomi pemerintahan Joko Widodo mengenai situasi perekonomian, terutama terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tidak jelas dan basi.

Setelah tiba di Jakarta dari kunjungan meninjau korban bencana gempa di Lombok, NTB, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas untuk membahas situasi perekonomian.

Sejumlah pejabat yang ikut dalam rapat itu antara lain adalah Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menko Perenonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, serta Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Usai pertemuan, menurut Sri Mulyani, pihaknya melaporkan bahwa di tengah pelemahan nilai tukar rupiah angka inflasi masih cukup baik. Begitu juga stabilitas harga pangan di dalam negeri.
Usai pertemuan, menurut Sri Mulyani, pihaknya melaporkan bahwa di tengah pelemahan nilai tukar rupiah angka inflasi masih cukup baik. Begitu juga stabilitas harga pangan di dalam negeri.

Mengenai pelemahan nilai tukar, SMI mengatakan bahwa itu ada kaitannya dengan kemelut yang sedang terjadi di Argentina, selain tentu saja dipengaruhi  perang dagang antara AS dan RRC, juga krisis Turki.

Untuk menghadapi rangkaian persoalan ini, pemerintah, masih menurut SMI, akan mensinergikan kordinasi dan komunikasi. Berbagai lembaga yang memiliki peran dalam menjaga stabilitas ekonomi juga akan saling berbagi informasi. Sehingga tim ekonomi, katanya lagi, bisa melakukan penyesuaian apabila memang diperlukan.

Keterangan SMI inilah yang dinilai basi dan tidak jelas.

Ekonom senior DR. Rizal Ramli menilai keterangan SMI itu hanya sekadar menarik dari sisi retorika.

“Jawaban dan penjelasan stuntgirl sangat ‘stunning’, tapi hanya soal mekanisme koordinasi, basi. Tidak jelas dan tidak ada isinya. Begini kok mengaku antisipatif,” kata Rizal Ramli beberapa saat lalu.

Dari penjelasan yang disampaikan SMI itu ada kesan pemerintah tidak mengikuti dari dekat persoalan yang tengah terjadi. RR mengingatkan risiko ekonomi yang sangat tinggi apabila tim ekonomi pemerintah lebih mengedepankan laporan-laporan basi.

“Where have you been, kemenong aja?” tutup Rizal Ramli. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya