Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Jangan Terkecoh Penurunan Tingkat Pengangguran

SENIN, 03 SEPTEMBER 2018 | 11:59 WIB | LAPORAN:

Partai Gerindra mengimbau masyarakat tidak terkecoh dengan pernyataan pemerintah yang menyebut penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen.

Di mana, penurunan diklaim akibat banyaknya lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan ekspor.

"Kita jangan terkecoh oleh angka-angka," kata politisi Gerindra Heri Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/9).


Menurutnya, yang perlu disoroti apakah klaim penurunan itu berkualitas atau tidak. Sebab, dia melihat klaim pemerintah tidak berkualitas.

Heri menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah indikator untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar. Di mana, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa TPT untuk SMK adalah yang tertinggi dibandingkan tingkat pendidikan lain dengan besaran mencapai 8,92 persen.

"TPT yang tinggi di tingkat SMK mengancam kualitas pertumbuhan ekonomi ke depan. Apalagi kita sedang masuk pada tahapan bonus demografi yang puncaknya pada tahun 2030 nanti. Kalau lulusan SMK saja yang notabene punya keterampilan yang baik tidak terserap oleh pasar, bagaimana dengan yang lain," paparnya.

Bahkan, data yang dihimpun Indef menunjukkan bahwa kelompok angkatan kerja yang merupakan lulusan SMK maupun SMA masih berjumlah 35,8 juta orang atau sekitar 28,2 persen dari total angkatan kerja.

Data menunjukkan bahwa Indonesia belum punya daya saing dikarenakan masih tingginya kelompok-kelompok yang tidak memiliki keterampilan.

"Kalau di kelompok itu saja penganggurannya masih tinggi, maka pendapatan masyarakat secara umum bisa terdistorsi. Kesimpulannya adalah kita belum punya daya saing," pungkas Heri yang juga anggota Komisi XI DPR RI. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya