Berita

Arief Yahya/RMOL

Hukum

Jajang CBA: Kemenpar Kelewat Rakus, Pengadaan Souvenir Juga Diembat

MINGGU, 02 SEPTEMBER 2018 | 15:29 WIB | LAPORAN:

Center for Budget Analysis (CBA) sedikitnya mencatat ada 12 proyek bermasalah terkait pengadaan souvenir yang dijalankan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Satu proyek di antaranya masuk tahun anggaran 2017, dan 11 lainnya di tahun 2018.

Koordinator Investigasi CBA, Jajang Nurjaman merinci dua proyek pengadaan cinderamata (souvenir) senilai Rp 5,9 miliar lebih yang dimenangkan PT. Grahita Giri.

"Perusahaan ini menjalankan engadaan Souvenir Promosi Pariwisata Indonesia Apparel Mancanegara di tahun 2017, anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 2.455.000.000 serta pengadaan souvenir dan merchandise wardorbe di tahun 2018 senilai Rp 3.455.000.000," papar Jajang.


Kedua, lanjut Jajang, proyek pengadaan souvenir yang dimenangkan oleh PT. Loka Indira Arta. Perusahaan ini juga memenangkan dua proyek sekaligus untuk tahun anggaran 2018. Yakni pengadaan souvenir dan merchandise mass senilai Rp 558.500.000, serta pengadaan souvenir dan merchandise outdoor senilai Rp 1.372.500.000.

Selanjutnya, ada dua proyek yang dimenangkan oleh CV. Mega Karya Dinamika di tahun 2018, yakni pengadaan souvenir promosi massal senilai Rp 1.153.000.000 serta pengadaan souvenir dan merchandise elektronik senilai Rp 1.325.000.000.

Selain itu, CV. Cahaya Tirta Baruna juga memenangkan dua proyek sekaligus di tahun 2018, yakni pengadaan souvenir promosi apparel senilai Rp 1.467.000.000 serta pengadaan souvenir promosi pariwisata Indonesia travel and outdoor senilai Rp 1.244.050.000.

Adapun sisanya, dua proyek pengadaan souvenir masih dimenangkan oleh perusahaan yang sama CV. Mega Karya Dinamika yakni pengadaan souvenir promosi massal senilai Rp 1.153.000.000, ditambah pengadaan souvenir dan merchandise elektronik senilai Rp 1.325.000.000.

Terakhir satu proyek pengadaan souvenir promosi pariwisata Indonesia t-shirt dan polo shirt senilai Rp 903.650.000. Proyek ini dimenangkan oleh PT. Sarimakarti Sukses Mandiri.

"Dalam pelaksanaan 12 proyek di atas, kami menduga ada permainan kotor sejak proses lelang. Hal ini terlihat dari nilai proyek yang disepakati pihak Kemenpar dengan pemenang proyek sangat tidak wajar, ditambah terdapat perusahaan favorit Kemenpar yang selalu menang meskipun tawaran yang diajukan tidak wajar," terang Jajang.

Ia mencontohkan, pengadaan souvenir dan merchandise wardorbe yang dimenangkan oleh PT. Grahita Giri senilai Rp 3,4 miliar lebih. Angka ini dinilainya kelewat mahal. Padahal anggaran yang diperlukan seharusnya tidak lebih dari Rp 3,1 miliar.

"Begitupun 11 proyek lainnya kami temukan hal yang sama," bebernya.

Akibat hal tersebut, menurut Jajang, dalam 12 proyek senilai Rp 13.933.700.000 ditemukan potensi kebocoran yang tidak sedikit. Angkanya mencapai Rp 2,7 miliar. Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena proyek pengadaan souvenir merupakan kegiatan yang selalu ada setiap tahunnya.

"Besar dugaan proyek ini merupakan ladang bancakan oknum Kemenpar yang kelewat rakus," terangnya.

CBA mendorong pihak berwenang khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti kasus di atas. Pihak yang bertanggung jawab harus segera diperiksa, khususnya Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran selaku Satuan kerja yang menjalankan.

"Jika perlu KPK bisa memanggil Menteri Pariwisata Arief Yahya guna mengembangkan pemeriksaan, karena besar dugaan penyimpangan proyek pengadaan souvenir sudah terjadi sejak lama, namun dibiarkan oleh menterinya," tukasnya.[wid]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya