Berita

Rizal Ramli/Net

Bisnis

Rizal Ramli Kembali Ingatkan Ekonomi Nasional Mengarah Pada Krisis

SABTU, 01 SEPTEMBER 2018 | 17:15 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ekonom senior Indonesia Dr. Rizal Ramli menginginkan pemerintahan mendatang bisa menjaga makro ekonomi dengan baik, tidak seperti yang terjadi tiga tahun belakangan ini.

Bahkan, saat ini ekonomi Indonesia lebih berbahaya bila dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Risikonya berbahaya karena ekonomi makro teledor, sehingga neraca perdagangan negatif dan neraca transaksi berjalan juga negatif. Keseimbangan primer juga akan negatif," ujarnya usai menghadiri bedah buku 'Paradoks Indonesia' di Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (1/9).


Menurut Rizal Ramli, Indonesia saat ini telah mengarah pada setengah krisis ekonomi. Maka dari itu, kondisi perekonomian nasional perlu dijaga dengan baik.

"Jadi untuk bayar bunga (utang) juga bahaya," katanya.
 
Rizal Ramli mengaku belum menentukan dukungan kepada pasangan calon presiden di Pilpres 2019. Namun, dia menginginkan sosok pemimpin Indonesia ke depan bisa membuat pertumbuhan ekonomi nasional meningkat.

"Siapa saja yang maju di 2019, Jokowi mau terus atau Mas Prabowo. Maka presiden Indonesia yang terpilih nanti bisa membuat ekonomi tumbuh sebesar tujuh persen," jelasnya

Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu juga berharap agar calon presiden mampu meningkatkan angka lapangan kerja. Dengan banyaknya pekerja maka bisa memberi stimulus positif bagi perekonomian Indonesia.

"Bukan hanya jadi presiden saja tapi mampu menstabilkan ekonomi. Mampu tidak naikkan ekonomi ke lima sampai tujuh persen, tingkatkan pekerjaan. Itu yang harus dilakukan oleh presiden di tahun depan," demikian Rizal Ramli. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya