Berita

Foto/Net

Hukum

KPK Main Politik, Ngerjain Golkar Tak Berani Sentuh Kader PDIP

JUMAT, 31 AGUSTUS 2018 | 20:36 WIB | LAPORAN:

Cara kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digugat. Lembaga anti rasuah disebut tebang pilih.

Mantan Ketua Departemen Kemaritiman DPP Partai Golkar, Risman Pasigai, mengatakan dalam beberapa kasus yang melibatkan sejumlah politisi, KPK seperti ikut "bermain" dengan target menjatuhkan Partai Golkar.

"Apalagi mendekati Pemilu 2019, elektabilitas Partai Golkar sedang naik. Bahkan bagi lawan politik itu adalah ancaman. Karena itu saya yakin jika Golkar sedang dikerjai dengan menggiring opini bahwa Golkar dihuni koruptor," ujar mantan Ketua Departemen Kemaritiman DPP Partai Golkar, Risman Pasigai, di Sekretariat DPP Golkar di Jakarta, Jumat (31/8).


Risman menyodorkan bukti, beberapa politisi beringin ditersangkakan dalam kasus berbeda, seperti E-KTP dan dugaan suap PLTU Riau-1 yang terkesan tendensius. Sementara, beberapa politisi dari parpol lain tak pernah disentuh, terutama dari internal PDI Perjuangan.

"Menurut saya, inilah kelakuan politik yang tidak patut ditiru. Publik tahu siapa yang sedang berkuasa, sehingga sudah dapat ditebak parpol mana yang dianakemaskan dan dilindungi," ungkap Risman.

Risman lalu menantang KPK untuk turut mengusut dugaan keterlibatan politisi PDIP yang diduga terlibat dalam kasus E-KTP dan dugaan korupsi lainnya.

Menurut Risman, beberapa politisi PDIP yang santer disebut di media terkait E-KTP yakni Yasonna Laoly, Ganjar Pranowo, Puang Maharani, dan Pramono Anung yang namanya secara terang disebut oleh Setya Novanto. Terkait kasus BLBI yang diduga melibatkan Megawati, kata Risman, KPK terkesan sengaja ingin melindungi dan ikut memainkan peran penguasa untuk menjatuhkan Partai Golkar.

"Kita sepakat korupsi diberantas tapi harus obyektif dengan cara-cara yang elegan. Bukan bertindak menjadi perpanjangan tangan untuk mengikuti kemauan atau bekerja atas dasar pesanan. Harapan kami di Golkar, paling tidak KPK bertindak adil dan bekerja secara profesional," bebernya.[dem]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya