Berita

Bisnis

Fluktuasi Kurs Dolar AS Atas Rupiah Akibat Ketergantungan Investor Yang Tinggi

JUMAT, 31 AGUSTUS 2018 | 10:26 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Fluktuasi atau gejolak naik-turun kurs dolar AS atas rupiah dalam enam bulan terakhir lebih banyak dipengaruhi oleh aksi ambil untung dan tidak stabilnya ekonomi negara-negara maju seperti AS dan Eropa.

Menurut pakar ekonomi konstitusi, Defiyan Cori, gejala ini sudah tampak saat Inggris menyatakan keluar dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) pada tanggal 27 Maret 2017 dan lebih fokus mengkonsolidasikan perekonomian negaranya.

"Hal yang sama juga terjadi di Amerika pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden, yang juga melakukan tindakan national economic consolidative," ungkap Defiyan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (31/8).


Capital outflow atau larinya modal ke luar negeri, sambung Defiyan, bisa dipicu oleh kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve di AS dan biasanya para emiten dan pemilik modal akan selalu mencari celah capital gain.

"Para pemilik modal atau korporasi besar di Indonesia yang paling mungkin melakukannya disebabkan punya kekuatan likuiditas yang cukup besar," tambahnya.

Dengan mencermati cara dan pola perdagangan di pasar bursa dan terutama yang terkait dengan perburuan capital gain, Defiyan menegaskan harus ada strategi yang lebih mendasar dalam memanfaatkan potensi pasar bursa di Bursa Efek Indonesia.

Masih kata dia, jika selama ini persayaratan Initial Public Offering (IPO) didasarkan pada laba sebuah perusahaan calon yang akan masuk bursa, maka cara dan pola ini tentu saja tidak akan memberi peluang perusahaan dalam negeri yang penjualannya cukup baik tapi belum mampu menghasilkan laba.

"Potensi terjadinya capital flight akan lebih besar jika terlalu mengandalkan investor asing untuk menanamkan modalnya lewat emiten yang cenderung juga hanya mengejar capital gain tanpa mampu mengendalikan capital outflow," bebernya.

Hal inilah yang selalu membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selalu mengalami kemerosotan secara periodik.

"Ini disebabkan ketergantungan pada investor asing yang cukup tinggi dan sewaktu-waktu mereka dapat mempermainkan pasar bursa dan uang. Seperti yang terjadi pada beberapa kasus perusahaan BUMN, yaitu Garuda Indonesia dan Telkom yang selalu rentan dipermainkan di pasar bursa," pungkasnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah dalam beberapa bulan terakhir. Hari ini, rupiah tercatat melemah menjadi Rp 14.828 per dolar AS. Pelemahan ini adalah yang terparah sejak awal tahun. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya