Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Dirut PLN Diduga Tahu Penerimaan Suap Idrus Marham

KAMIS, 30 AGUSTUS 2018 | 12:57 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Skandal suap proyek PLTU Riau-1 yang menyeret politisi Partai Golkar Eni Saragih dan mantan Sekjen Idrus Marham diduga bakal terus berlanjut pada nama-nama lain.

Paling santer, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir juga turut terlibat. Kendati beberapa kali kantornya digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Sofyan masih selamat dari status tersangka.

Ketua Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menngatakan bahwa dirinya sudah menduga proyek itu melibatkan banyak pihak, salah satunya Sofyan Basir.


"Patut diduga beliau (Sofyan) mengetahui penerimaan gratifikasi kepada Idrus Marham yang kini sudah menjadi tersangka," ucapnya, Kamis (30/8).

Bahkan menurut Ferdinand, Sofyan juga sudah mengetahui sebelum Idrus ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Untuk itu, dia berharap agar KPK mengusut tuntas kasus tersebut seterang-terangnya.

"Setelah Idrus Marham tersangka, KPK harus fokus ke satu nama yakni Dirut PLN Sofyan Basir," tegas Ferdinand yang juga politisi Partai Demokrat.

KPK menetapkan Idrus Marham sebagai tersangka yang diduga berperan dalam pemberian suap terhadap Eni Maulani Saragih selaku wakil ketua Komisi VII DPR. Idrus berperan mendorong agar Eni menerima uang Rp 4 miliar pada November dan Desember 2017, serta Rp 2,2 miliar pada Maret dan Juni 2018. Semua uang itu diberikan Johannes Budisutrisno Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited.

Eni sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Dia diduga menerima suap atas kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1. Eni diduga menerima suap sebesar Rp 500 juta yang merupakan bagian dari commitment fee 2,5 persen dari nilai proyek kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1. Commitment fee tersebut diberikan Johannes yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam pengembangan penyidikan diketahui bahwa Idrus ikut membantu dan bersama-sama dengan Eni menerima suap. Idrus dijanjikan uang USD 1,5 juta oleh Johannes. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya