Berita

ilustrasi/net

Bisnis

EO Asian Games Susahkan Pengusaha UKM

SENIN, 27 AGUSTUS 2018 | 03:30 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, tak hanya keriaan terjadi, namun kesusahan pun ada.

Kesusahan itu diterima oleh para pengusaha UKM. Pasalnya, panitia pelaksana (EO) Asian Games 2018 di GBK, Jakarta melakukan pembatalan sepihak atas booth yang mereka sewa.

Informasi yang terima dari salah seorang pelaku UKM, mengatakan bahwa mereka membayar booth sebesar Rp 9 juta ditambah biaya listrik Rp 1,1 juta di Pintu 1 GBK. Mereka telah melakukan technical meeting 2 hari sebelumnya.


Pihak EO yang telah mengizinkan para pengusaha UKM untuk loading barang pada jam yang telah ditentukan, yakni pukul 22.00 WIB. Namun, oleh pihak EO diundur menjadi pukul 00.00 WIB.

Salah seorang pengusaha UKM, Riskha Melinda, dalam akun Facebook-nya bercerita bahwa pihak EO menginformasikan pihak Satpol PP DKI Jakarta tak mengizinkan penyelenggaraan festival kuliner tersebut.

"Sangat aneh memang kenapa event sebesar ini bisa dipatahkan dan digagalkan oleh sekelas Satpol PP. Bagaimana kewenangan yang seharusnya? Kami UKM bukan Pedagang Kaki Lima," kata dia di akun Facebook-nya.

Dia menegaskan, ada 160 pengusaha UKM sangat mengharapkan dan berantusias dengan event besar seperti Asian Games ini. Event yang di gadang-gadang bisa menghadirkan ribuan orang bahkan dikunjungi warga asing se-Asia.

"Akan tetapi apa daya event ini tidak dapat dilaksanakan kerugian yang kami tanggung juga cukup besar terutama kami dari bidang kuliner. Saya pribadi menyiapkan 1.000 porsi untuk event ini," sergahnya.

Ia juga bercerita, ada teman UKM dari Medan yang membawa durian setengah ton dan akhirnya busuk karena jadwal yang seharusnya ditetapkan untuk loading barang dan perapihan booth, freezer dan lain-lain tidak diperkenankan.

"Ada juga yang dari Lampung, Solo, Bali yang sudah membawa barang dengan truk akhirnya terbengkalai sampai di Jakarta, sudah booking hotel untuk penginapan selama event ini berlangsung," tukasnya. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya