Senator John McCain meninggal dunia. Anggota Kongres dari Partai Republik dari negara bagian Arizona ini menghembuskan nafas terakhir Sabtu sore (25/8), sekitar pukul 16. 28 waktu setempat, atau Minggu pagi waktu Indonesia (26/8).
McCain meninggal pada usia 81 tahun. Sebelum meninggal dunia, ia sempat menolak saran dokter untuk mengeluarkan gumpalan darah beku di atas mata kiri. McCain menderita kanker otak sejak beberapa tahun terakhir.
Saat menghembuskan nafas terakhir, McCain didampingi istrinya, Cindy McCain.
Di antara yang ikut berduka atas kepergian McCain menghadap Sang Pencipta, adalah Barack Hussein Obama, mantan presiden Amerika Serikat.
Keduanya bertarung dalam pemilihan presiden AS di tahun 2008.
Dalam pesan yang ditulisnya di halaman Facebook, Obama mengatakan bahwa terlepas dari berbagai perbedaan yang dia dan McCain miliki, keduanya memiliki banyak persamaan pada hal-hal yang lebih penting.
“Kami bahkan memandang medan pertarungan kami sebagai sesuatu yang istimewa dan sesuatu yang terhormat, sebagai sebuah kesempatan untuk bekerja mempraktikkan hal-hal ideal itu di tanah air kita. Dan untuk menyebarkannya ke seluruh dunia,†antara lain tulis Obama.
“Sedikit di antara kita yang menghadapi cobaan seperti yang pernah dihadapi John, atau diminta untuk memperlihatkan semangat keberanian seperti yang pernah dia perlihatkan. Tetapi kita semua dapat mengambil semangat itu untuk meletakkan hal-hal yang jauh lebih besar di atas kepentingan kita,†sambung Obama.
Menurutnya, McCain telah melakukan itu semua di hadapan rakyat Amerika Serikat, dan karenanya rakyat Amerika Serikat berutang pada hal-hal baik yang pernah dilakukan McCain.
Ucapan belasungkawa Obama itu disambut positif rakyat Amerika Serikat di kolom komentar. Tak sedikit komentator yang memuji dan memuja pernyataan duka cita Obama.
“Oh, betapa saya merindukan seorang Presiden yang dapat menulis kalimat lengkap. Terima kasih atas penghormatan Anda, Presiden Obama,†misalnya tulis salah seorang komentator, Brad Goldman.
Adapun Stacey Esgar Overton mengatakan, kini rakyat Amerika Serikat tidak bisa berharap pemerintahan yang ada sekarang melakukan hal serupa.
“Sata sungguh berterima kasih karena suara Anda masih berdering kuat dan benar untuk negara kita dan dunia,†tulisnya.
[dem]