Kubu bakal pasangan capres-cawapres masih saling intip komposisi kekuatan masing-masing, termasuk dalam hal penentuan ketua tim sukses (timses). Hingga saat ini, baik Jokowi maupun Prabowo belum menetapkan komposisi timses.
Bekas panglima TNI ini diseÂbut-sebut bakal jadi ketua timses Prabowo-Sandiaga. Sementara kubu Jokowi-Ma'ruf juga belum menyebut secara definitif ketua timses. Partai koalisi pendukung hanya mengungkap inisial sang calon ketua timses. Inisialnya 'M'. Banyak kalangan memprediksi, bisa jadi jika Prabowo menetapkan Djoko Santoso, maka Jokowi akan mengangkat Moeldoko sebagai komandan pemenangan. Kalau ini yang terjadi tentunya Pilpres 2019 ini kedua bekas Panglima TNI akan bertarung mengadu strategi. Berikut pernyataan Jemderal Djoko Santoso terkait proses penetapab calon ketua timses di internal Prabowo-Sandi.
Anda kabarnya sudah didapuk oleh Prabowo Subianto sebagai ketua timses. Apakah keputusan itu sudah disetujui partai koalisi pendukung?Ya secara lisan sudah, namun secara tertulis belum.
Jadi tidak ada yang keberaÂtan?Lisannya begitu namun kita tunggu saja, sabar ya.
Apa yang membuat Anda siap menjadi timses Prabowo-Sandi?Lho saya itu mantan prajurit, lalu ditanya Pak Prabowo siap tidak Pak Djoko? Ya jelas siap. Orang bertempur menghadapi peluru saja berani.
Ditunjuknya Anda sebagai ketua timses, apakah untuk memecah suara purnawiran jenderal yang ada di kubu Jokowi-Ma'ruf mengingat latar belakang Anda bekas Panglima TNI?Memecah belah? Saya tidak pernah diajari untuk memecah belah. Saya selama menjadi anggota belajar dan belajar terus. Tidak ada tuh ilmu memecah belah. Tidaklah kami harus berÂsatulah. Semua ini hanya pilpres dan pilpres itu hanya mencari pemimpin. Faktanya memang sekarang ini calonnya ada dua. Bukan untuk memecah belah sebab ini untuk rakyat Indonesia. Silakan rakyat memilih satu di antara dua calon.
Anda siap melawan Moeldoko yang juga bekas Panglima TNI, sebab kabarnya, inisial ketua timses Jokowi adalah 'M'?Bukan melawanlah tapi komÂpetisi, gitu dong. Moeldoko bagus dan dia anak buah saya yang cerdas.
Pilpres 2019 seperti pertarÂungan para purnawirawan jenderal? Ya itu kan anggapan kalian (wartawan) saja.
Nama-nama yang masuk menjadi timses Prabowo-Sandi siapa saja?Ya ada, ada yang masuk dan ada yang menyusul. Artinya kami inventarisir dululah. Akan tetapi kami tidak akan menÂgumumkan nama-nama kalau belum ada keputusan. Sementara keputusan itu bukan dari saya sendiri. Saya hanya mengkonÂsep, persetujuan ada di tangan Pak Prabowo, Pak SBY, Pak Zulkifli Hasan, dan Pak Sohibul Iman.
Apakah orang luar juga dipertimbangkan masuk timses Prabowo-Sandi?Belum. Nah itu kami sedang menyinventarisir dengan merapÂatkan lagi. Si A mau ditempatkan di mana dan permintaannya di mana, semuanya kan harus diÂmusyawarahkan terlebih dulu.
Siapa saja nama-namanya?Jadi begini nanti kalau sudah ada keputusan baru kami umumkan. Kalau kami umumkan sekarang lalu tidak sesuai perÂmintaannya jadi tidak baik ya.
Kapan komposisi timses hasil inventarisir Anda diserÂahkan ke parpol koalisi?Tanggal 4 September jadi kaÂmi terus update. Kami harapkan itu semua merupakan mufakat dari seluruh partai koalisi.
Tanggal 4 September pemÂbahasannya apa?Ya melanjutkan, kan belum selesai pembahasan yang keÂmarin itu.
Kabarnya kubu sebelah sudah mendaftarkan nama-nama timsesnya. Memangnya Anda tidak terpacu untuk segera mendaftarkan timses Prabowo-Sandi?Yang jelas kami masih dalam pekerjaan. Akan tetapi kami juga tidak terburu-buru. Wong masih lama kok.
Kan lebih cepat lebih baik?Itu kan kalau bisa namun ini kan belum. Harus langkah per langkah tidak bisa gegabah lantaran di sana (kubu sebelah) sudah melaporkan terus kami juga ikut laporkan.
Menjadi lama apa karena kesibukan pimpinan partai atau karena pembahasan alot?Ya bukan alot. Kami menginginkan bahwa yang jadi itu baiklah dan bagus gitu lho.
Apakah selama ini pembaÂhasan timses Prabowo-Sandi hanya dengan Gerindra. Terus tidak ada pembahasan dengan partai lain? Ada, sudah ada hasil kesepakatan dari Partai Amanat Nasional. Setelah itu akan kami paparkan ke Partai Keadilan Sejahtera lalu ke Demokrat. Kami tidak bisa cepat-cepat kaÂlau belum ada kesepakatan dari keempat partai tersebut.
Kapan Anda akan bertemu partai koalisi?Ya segera. Kami sudah ada pembahasan dengan PAN. Nantilah pelan-pelan.
Namun bukan hanya pelan-pelan, termasuk bertahap dan harus hati-hati. Jangan samÂpai kami mengumumkan terus diprotes lagi. ***