Berita

Foto/RMOL

Politik

Maruarar: Kampanye Jokowi Santun dan Bermartabat

SELASA, 21 AGUSTUS 2018 | 08:00 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Presiden Joko Widodo berpesan agar tim kampanyenya bersikap santun dan bermartabat. Pesan ini, bukan semata berlaku saat ini, menjelang Pilpres 2019, tapi juga sudah menjadi arahan tetap dan dilaksanakan dengan baik sejak Jokowi maju dalam Pilkada Solo tahun 2005.

"Dalam Pilkada Solo 2005 dan 2010, Pilkada DKI Jakarta 2012, serta Pilpres 2014 juga sama. Arahan Pak Jokowi kita berkampanye dengan santun. Dan kita buktikan, santun dan bermartabat," kata Ketua Umum Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait.

Hal ini disampaikan Maruarar, sebagai wakil dari tim Jokowi-KH Maruf Amin, dalam diskusi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Graha Oikumene, Jalan Salemba, Jakarta Pusat pekan lalu (Minggu, 20/8). Sementara itu datang mewakili tim Prabowo-Sandi, Martin Hutabarat.


Maruarar menjelaskan bahwa untuk memilih pemimpin adalah dengan cara melihat rekam jejak, hingga lima atau bahkan 10 tahun ke belakang. Dengan demikian tidak semata-mata hanya mendengarkan komitmen ke depan.

"Jangan mudah percaya. Tapi kalau track record sudah jelas baik dan komitmen, lalu percaya, kasih kepercayaan penuh. Nah kita lihat, Jokowi sangat komitmen dengan nilai-nilai Pancasila dan menjadikan Pancasila benar-benar sebagai sumber, falsafah, dan kompas kinerja," tegas Maruarar, yang dikenal sangat dekat dengan Jokowi.

Terkait dengan Jokowi yang memilih Ma'ruf Amin, kata Maruarar, itu adalah wujud persatuan Indonesia. Itu juga merupakan wujud nyata bahwa Jokowi benar-benar menghormati ulama.

Maruarar juga mengajak semua pihak untuk tidak lagi menggunakan hoax dan ujaran kebencian sebagai cara mempropagandakan kemenangan. Maka dia memaknai kemerdekaan zaman now, sebagai merdeka dari hoax dan ujaran kebencian.

"Menang itu penting. Tapi benar juga jauh lebih penting. Menangkan lah kompetisi Pilpres dengan cara benar," tegas Maruarar.

Sekretaris Umum PGI, Gomar Gultom, mengatakan bahwa memilih dalam Pilpres bukan semata hak, melainkan tanggung jawab. Sehingga ia mengajak semua jemaat untuk tidak golput, melainkan memilih pemimpin yang paling mendekati kriteria ideal.

"Kita tidak akan mengarahkan mendukung si A atau si B. Paling kita sampaikan kriteria-kriteria yang ideal saja," demikian Gomar. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya