Berita

Bisnis

Gas Bumi PGN Siap Kobarkan Api Asian Games

MINGGU, 19 AGUSTUS 2018 | 10:56 WIB

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap mengobarkan api Asian Games 2018 dengan gas bumi, selama ajang olahraga tersebut berlangsung sampai 2 September 2018 mendatang.

Perusahaan distributor gas bumi terbesar di Indonesia itu telah memastikan kehandalan sejumlah peralatan yang akan digunakan, sebelum seremoni pembukaan Asian Games dilakukan Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada 18 Agustus 2018.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menuturkan, panitia penyelenggara Asian Games atau Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) telah meminta perusahaan mengalirkan gas bumi untuk menyalakan api pada kualdron utama di dalam stadion dan kualdron di luar stadion selama perlombaan berlangsung.


"Api untuk kualdron ini tidak boleh mati sedetik pun. Karena kobaran api berwarna merah menyala-nyala ini menggambarkan semangat para atlet yang akan bertanding di Asian Games. Penting bagi kami untuk bisa mempersiapkan api kualdron sesuai dengan kriteria yang ditentukan," kata Rachmat dalam keterangan resmi, Ahad (19/8).

PGN akan menyalurkan gas bumi untuk kualdron di dalam dan luar stadion GBK dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG). Produk CNG milik PGN yang diberi nama Gaslink akan disediakan oleh anak usaha PGN yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas).

Tabung CNG berisi gas bumi yang telah dikompresi hingga 200 bar tersebut akan dibawa Gagas menggunakan gas transport module (GTM) ke dekat lokasi kualdron. Setidaknya ada 4 buah GTM ukuran 20 feet dan 10 feet yang digunakan. 4 truk pengangkut CNG itu dilengkapi dengan Pressure Release Device, yaitu alat yang berfungsi melepaskan gas secara langsung ketika terjadi benturan atau panas yang berlebih.

Untuk memberi tambahan pengamanan, Gagas juga mengoperasikan 2 buah Pressure Reduction System (PRS) dengan kapasitas masing-masing 1000 m3/jam dan 300 m3/jam yang sudah dilengkapi dengan Pressure Safety Valve. Alat ini berfungsi untuk melepaskan tekanan berlebih pada PRS dan shutdown valve yang dapat ditutup secara manual ketika terjadi kebocoran.

"Gagas akan memastikan api di kualdron berwarna merah menyala dan terus hidup dengan menyiagakan tim operator selama 24 jam. Kami telah melakukan serangkaian tes untuk menjamin hal tersebut, pada pagi, siang, sore, dan malam hari dengan simulasi berbagai kondisi cuaca," kata Rachmat.

Berdasarkan tes yang telah dilakukan, total kebutuhan gas untuk menghidupkan api kauldron mencapai 40.000 m3 dengan rincian 14.000 m3 untuk kualdron di dalam stadion dan 26.000 m3 untuk kualdron di luar stadion.

Penyaluran gas untuk kualdron utama kurang lebih selama 2 jam acara pembukaan berlangsung. Sedangkan kauldron luar terus menerima gas selama pelaksanaan Asian Games.

Siapkan Kobagas

Selain bertugas memastikan api Asian Games terus menyala, PGN juga memberikan dukungan tambahan bagi pelaksanaan ajang olah raga terbesar di Asia tersebut melalui Kobagas.

Kobagas merupakan komunitas sopir Bajaj Gas dibawah binaan PGN yang telah mendapatkan pembekalan sebelum pelaksanaan Asian Games. Sebanyak 500 sopir Bajaj anggota Kobagas telah siap berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, untuk mengantisipasi Bajaj miliknya ditumpangi oleh pendukung olahraga dari luar negeri.

Mereka juga memiliki jadwal pertandingan olahraga yang akan dilaksanakan di beberapa venue pertandingan di Jakarta setiap harinya.

"PGN ingin para sopir Kobagas yang selama ini menjadi mitra kami, bisa menjadi duta Asian Games 2018 yang ramah dan informatif ke penumpang," kata Rachmat.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya