Berita

Hukum

IPW Sebut Pergantian ASDM Polri Tabrak Aturan

SABTU, 18 AGUSTUS 2018 | 20:47 WIB | LAPORAN:

Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono dilantik menjadi wakil kapolri menggantikan Komjen (Purn) Syafruddin pada Jumat (17/8).

Posisinya sebagai orang nomor satu di Bareskrim akan diisi oleh Asisten Sumber Daya Manusia (ASDM) Polri Irjen Arief Sulistyanto. Selanjutnya posisi Irjen Arief digantikan Kabiro Pembinaan Karier Staf SDM Brigjen Eko Indra Heri.

Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan pergantian posisi karobinkar menjadi ASDM Polri yang dinilai lompat pagar. Berdasarkan Peraturan Kapolri 9/2016, ada eselon atau tingkatan dalam jabatan di lingkungan organisasi yang disusun sesuai peran bidang tugas masing-masing.


"Pengangkatan Brigjen Eko Indra Heri menjadi calon ASDM Polri yang masih menduduki eselon II A sebagai karobinkar tidak sesuai dengan perkap tersebut," kata Presidium IPW Neta S Pane kepada wartawan, Sabtu (18/8).

Menurutnya, pengangkatan posisi ASDM yang baru sangat ironis karena menabrak tatanan dan ketentuan yang ada.

"Seharusnya menteri PAN-RB dan Komisi III serta Kompolnas menegur Polri," ujar Neta.

Dia menjelaskan, pola pergantian seperti itu hanya akan merusak sistem yang sudah dibangun Polri. Ironisnya lagi, bila terus dibiarkan akan membuat anggota Polri frusrasi karena tidak ada sistem yang jelas.

"Setelah gagal mengangkat kapolda metro jaya sebagai wakapolri, rupanya elite polri melakukannya di ASDM, ini sangat disesalkan. ASDM yang lama Irjen Arief yang selama ini dikenal tegas, konsisten dan strength kok malah membiarkannya. Ini yang aneh," papar Neta.

Lebih jauh, tambah Neta, bentuk pelanggaran seperti itu bukan hal baru. Sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo, pelanggaran tatanan di Polri banyak terjadi. Misalnya, mantan ajudan Presiden Jokowi langsung ditunjuk sebagai kapolda Banten padahal harus masuk Mabes Polri terlebih dulu. Setelah beberapa bulan baru naik pangkat brigjen dan menjadi kapolda. Begitu juga dengan kapolresta Solo yang mengamankan pernikahan puteri Jokowi, setelah pindidikan langsung jadi wakapolda Jateng. Padahal banyak kombes yang sudah selesai pendidikan jadi wanjak bertahun tahun.

"Jadi pengistimewaan yang terjadi di Polri semakin merusak sistem dan membuat kader Polri frustasi dan krisis kepercayaan pada atasannya," imbuh Neta. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya